Page 52 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 52
dilakukan dengan benar serta berkelanjutan. Misalnya kebiasaan orang tua dalam
membacakan cerita, menunjukan gambar dan membaca tulisan yang
menyertainya, membacakan puisi, lagu yang ditemukan dalam bacaan, akan
membuat anak senang, puas dan termotivasi untuk meniru kebiasaan tersebut. Jadi
dengan kebiasaan tersebut anak akan cenderung meniru kebiasaan orang tua
dalam membaca tulisan. Seorang anak-anak memiliki kesempatan mendengarkan
dan menikmati cerita secara tidak langsung akan mulai belajar untuk membaca.
Anak akan meniru kebiasaan dalam memegang buku, membuka halaman buku,
dan kemudian mencoba untuk “membaca”. Kegiatan membaca di sini bukan
diartikan sebagai proses membaca seperti apa yang dilakukan orang dewasa,
melainkan lebih kepada aktivtas menuju kebiasaan dalam membaca. Selain itu,
aktivitas anak tersebut walaupun terlihat main-main namun bagi anak aktivitas
tersebut merupakan aktivitas yang dijiwai secara sungguh-sungguh. Dampak yang
terlihat dari aktivitas anak tersebut, yaitu anak mulai mengembangkan kesadaran
mengenai konsep huruf dan tulisan, konsep mengenai tulisan yang dicetak.
Pada saat yang bersamaan pula anak juga akan belajar mengenai sikap dan
keterampilan yang dideskripsikan sebagai sebuah perangkat literasi “literacy set”
(Don Holdaway dalam Hillis, M. (2011).). Literacy set tersebut terkandung di
dalam pertumbuhan kesadaran sikap positif anak terhadap buku. Sikap positif
dalam diri anak disini adalah di dalam buku tersebut terdapat cerita, bahwa dalam
tulisan yang dicetak tersebut terdapat cerita yang dapat berkali-kali dibaca yang
disusun dalam bahasa yang berwujud tulisan. Hal tersebut juga diartikan sebagai
tumbuhnya sikap positif dan pemahaman bahwa cerita yang diwujudkan dalam
bahasa itu dapat ditulis dalam huruf dalam buku yang dapat dibaca. Jadi dengan
membaca huruf-huruf dalam buku tersebut anak menyadari akan memperoleh
cerita yang mengasyikan, dan karenanya anak akan termotivasi dan terus
membaca. Semua proses tersebut terjadi pada tahap prabaca (prereading), atau
disebut juga dengan “emergent level of reading” di mana pada tahap ini
merupakan masa yang penting dalam menentukan kemampuan membaca anak ke
depannya (Haldaway dalam Hillis, M. (2011).). Terkait dengan buku yang
diberikan kepada anakpada tahap prabaca seharusnya buku yang
sesuaimaksudnya memang buku yang khusus dirancang untukanak-anak. buku
48