Page 60 - E-MODUL PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
P. 60
Abstrak dalam sebuah tulisan harus ditulis secara singkat, namun dapat
menggambarkan isi keseluruhan dari sebuah tulian yang dibuat. Abstrak
untuk penulisan suatu karya ilmiah menggunakan jenis abstrak informatif
yang memiliki struktur yang jelas. Weisberg dan Buker (dalam Wardani,
dkk., 2007) menyebutkan bahwa abstrak laporan penelitian pada intinya
terdiri dari 5 hal penting, yaitu (1) latar belakang, (2) tujuan, (3) method, (4)
hasil, dan (5) simpulan. Dalam penyusunan abstrak, bagian pertama yang
harus ditulis adalah latar belakang. Latar belakang yang ditulis adalah
menuliskan beberapa informasi yang mendasari atau melatarbelakangi
pelaksanaan penelitian secara singkat. Informasi yang melatarbelakangi
penelitian harus selektif agar penulis tidak terjebak dalam pemaparan latar
belakang dalam abstrak. Informasi latar belakang yang dianggap penting
dan perlu mendukung pentingnya penelitian dilakukan. Penulisan tujuan
dalam abstrak harus dituliskan secara singkat, namun tidak lepas dari
tujuan yang disusun dalam karya ilmiah. Hal lain yang perlu dituliskan
adalah metode dan hasil penelitian. Penulisan metode dan hasil penelitian
harus ditulis secara singkat dan jelas, sehingga dapat menggambarkan
metode yang dipergunakan dan hasil penelitian yang diperoleh. Hasil
penelitian harus dapat ditulis secara penting dan utama. Bagian terakhir
dalam penyusunan abstrak suatu karya ilmiah adalah menuliskan simpulan
dan rekomendasi.
Selain memperhatikan unsur abstrak dalam sebuah karya ilmiah, ada
hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah penggunaan dan
pemilihan kata yang tepat. Penulisan sebuah kata dalam penulisan abstrak
menjadi sangat penting karena abstrak dalam sebuah karya ilmiah ditulis
secara singkat, namun tidak lepas dari segala isi yang telah ditulis.
Di samping penggunaan kata yang tepat, penulisan abstrak, tidak
diperlukan bibliografi, gambar, atau tabel. Walaupun abstrak ditulis secara
singkat, namun tidak menggunakan singkatan. Apabila singkatan
dipergunakan berkali-kali dalam penulisan, maka singkatan dapat
dipergunakan setelah untuk pertama kalinya diberikan dalam versi
lengkapnya. Dalam penulisan abstrak suatu karya ilmiah penulis seringkali
mengalami bahwa abstrak yang ditulis terlalu panjang. Hal yang dapat
dilakukan seorang penulis apabila menemui hal tersebut, yaitu dengan
membaca lebih cermat, dan berusaha mengurangi hal yang tidak begitu
penting dalam penulisan abstrak. Walaupun penulis dapat melakukan
pengurangan pada abstraknya, namun pengurangan tidak boleh
berlebihan, sehingga dapat mengurangi kepentingan penulisan karya
ilmiah.
Menurut Weisberg dan Buker (dalam Wardani, dkk., 2007) dalam proses
pengurangan atau memperpendek abstrak pada dasarnya hanya dapat
mengurangi dua atau tiga elemen dalam abstrak dan berusaha
memfokuskan pada hasil penelitian yang dicapai. Hal pertama yang dapat
dikurangi adalah mengurangi latar belakang yang telah dibuat. Kemudian,
56