Page 42 - E-Modul Pendidikan Matematika Kelas Tinggi SD
P. 42
1). Sudut Suplemen (Pelurus)
⃗⃗⃗⃗⃗
Dengan memperhatikan gambar 3.16, jika sinar berlawanan dengan dan
⃗⃗⃗⃗⃗
⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗⃗
bukan dan bukan maka dikatakan ∠AOC suplemen ∠COB atau
∠COB suplemen ∠AOC
C
A O B
Gambar 3.16
Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa, dua sudut saling bersuplemen
(berpelurus), jika jumlah kedua sudut itu adalah 180˚
2). Sudut Kongruen
Perhatikan gambar 3.18 dibawah ini. Pada kertas transparan jiplaklah sudut
AOB Gambar 3.18(a), sehingga Anda memperoleh sudut A’O’B’ pada kertas
transparan tadi. Letakkan jiplakan itu disebelah kanan gambar. Beri nama hasil
yang diperoleh sudut CPD. Dikatakan sudut CPD kongruen dengan sudut AOB
(ditulis AOB ≡CPD). C
A
O B P D
(a) (b)
Gambar 3.18
Dapat dinyatakan bahwa dua sudut atau lebih dikatakan kongruen adalah bila
sudut-sudut itu mempunyai ukuran yang sama besar.
Berdasarkan uraian di atas dan sesuai dengan gambar 3.19, sudut siku-
siku dapat dipandang sebagai sudut yang kongruen dengan suplemennya.
∠AOC≡ ∠COB dan ∠AOC suplemen ∠COB maka ∠AOC dan ∠COB masing-
masing adalah sudut siku-siku.
C
A 0 B
Gambar 3.19
3) Sudut Komplemen (Berpenyiku)
Telah diketahui bahwa, ukuran sebuah sudut siku-siku adalah 90˚. Karena
itu, dapat dinyatakan bahwa dua sudut saling berkomplemen (berpenyiku), jika
jumlah kedua sudut itu adalah 90˚ seperti dapat dilihat pada gambar 3.20 berikut.
37