Page 73 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 73
humanisme, demikian juga aliran filsafat eksistensialisme kelak melahirkan teori
pendidikan humanism.
Dunia pendidikan akan senantiasa mengalami perkembangan baik dari
segi teori, praktek, maupun sebagi sebuah profesi. Perkembangan pendidikan
disebabkan oleh perkembangan kebutuhan zaman yang terjadi pada saat itu.
Perkembangan pemikiran tentang pendidikan pun beraneka ragam terdapat
banyak sekali tokoh tokoh dalam dunia Pendidikan. Pendidikan pada abad
pertengahan lebih menonjolkan pada pendidikan keagamaan, yakni
dilaksanakan di gereja-gereja dan ilmu pengetahaun alam tidak diperbolehkan
untuk dipelajari. Tokoh-tokoh pendidikan abad pertengahan antara lain :
Augustinus, Socrates, . Plato, Aristoteles Anselmus, dan Thomas Aquinas.
Pada abad ke-20 banyak muncul temuan-temuan baru baik di bidang kesenian,
politik, pandangan hidup, maupun yang berhubungan dengan hidup kejiwaan.
Hal ini berpengaruh pada perkembangan paedagogik, sehingga muncul
bermacam aliran dalam paedagogik Tokoh-tokoh pendidikan abad abad 20
antara lain: Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr. M.J. (Martinus Jan) Langeveld, Paulo
Freire, Maria Montessori, Jean Piaget, Edward Lee Thorndike, Jhon Broades
Watson, Edwin Ray Guthrie dan Burrhusm Frederic Skinner.
Praktik pendidikan juga tidak biasa dilepaskan dari akarnya yaitu filsafat,
khususnya filsafat pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan filsafat yang
mempelajari hakikat pelaksanaan pendidikan. Berbagai filsafat pendidikan yang
mewarnai sistem pendidikan di dunia, seperti filsafat pendidikan progresivisme,
humanisme, Pancasila. Filsafat pendidikan progresivisme adalah suatu aliran
yang menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian
sekumpulan pengetahuan kepada subjek didik tetapi hendaknya berisi aktivitas-
aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan berfikir mereka
sedemikian rupa. Filsafat humanis dalam pembelajaran cenderung mengarah
siswa untuk berpikir induktif mementingkan pengalaman, serta membentuk
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pancasila dapat
dipandang sebagai landasan filosofis bagi pemikiran dan praktik pendidikan di
Indonesia meskipun tidak secara eksplisit pancasila ditetapkan sebagai filsafat
pendidikan di Indonesia, namun dalam kenyataannya pancasila telah
ditetapkan sebagai landasan berpikir pendidikan baik dalam bentuk Undang–
undang maupun dalam praktik penyelengaraannya. Pancasila sudah ditetapkan
sebagai Paradigma pembangunan di Indonesia, dimana perencanaan dan
pelaksanaannya mengacu pada hakikat pancasila, baik sebagai falsafah
bangsa maupun sebagai dasar Negara. Salah satu bidang yang menggunakan
paradigma pembangunan adalah pembangunan bangsa dan pembentukan
karakter bangsa
Hubungan antara Pancasila dan sistem pendidikan ditinjau dari filsafat
pendidikan ialah kita dapat menelaah sila-sila yang terdapat dalam Pancasila
dalam dunia pendidikan maupun keseharian karena sila yang terkandung
merupakan pandangan hidup untuk setiap individu yang hidup berbangsa dan
bernegara, dengan menelaah akan memiliki dasar pemikiran yang mendalam.
Sistem pendidikan di Indonesia mengacu pada Sistem Pendidikan
Nasional. Pendidikan nasional merupakan pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
67