Page 69 - E-MODUL KETERAMPILAN BERBAHASA DAN APRESIASI SASTRA
P. 69
dapat dipertanggung jawabkan, namun masyarakat masih dapat
menerimanya.
e) Epos
Epos adalah cerita berbentuk syair atau puisi yang pengarangnya
tidak jelas. Epos menceritakan tentang sosok kepahlawanan yang
sifat-sifatnya diluar jangkauan manusia pada umumnya. Latar
waktu dan tempat dalam cerita Epos juga tidak jelas dimana dan
kapan.
5) Komik
Komik adalah cerita bergambar dengan sedikit tulisan. Bahkan
kadang-kadang ada gambar yang tanpa tulisan sudah dapat
dimengerti oleh pembaca. Komik sastra anak adalah komik yang layak
dan sengaja dimaksudkan untuk bacaan anak. Tentu saja dengan isi
yang dibatasi. Komik berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu komikos
yang berarti bersuka ria atau bercanda. Jadi, dalam kaitan ini, komik
sering dikonotasikan dengan hal-hal yang lucu, dan unsur kelucuan
itu, antara lain dilihat dari segi gambar-gambarnya. Boneff
(Nurgiyantoro, 2015 : 409) menyatakan bahwa komik ialah kesastraan
popular yang memiliki keunikan tersendiri karena adanya gambar-
gambar. Gambar-gambar dalam komik berbeda dengan gambar-
gambar dalam buku cerita bergambar. Peran gambar-gambar dalam
buku cerita bergambar hanyalah sebagai ilustrasi yang berfungsi
mengkonkretkan, melengkapi, dan memperkuat sesuatu yang
diceritakan secara verbal.
Komik hadir dengan menampilkan gambar-gambar dalam
panel-panel (kotak-kotak) secara berderet yang disertai dengan
balon-balon teks tulisan dan membentuk sebuah cerita. Gambar
dalam komik adalah sebuah penangkapan adegan saat demi saat,
peristiwa demi peristiwa, sebagai representasi cerita yang
disampaikan dengan menampilkan figure dan latar. Gambar-gambar
dalam komik dapat dipandang sebagai alat komunikasi lewat bahasa
gambar.
Selanjutnya, Franz dan Meier (Nurgiyantoro, 2016 : 410)
menyatakan bahwa komik adalah cerita yang bertekanan pada gerak
dan tindakan yang ditampilkan lewat urutan gambar yang dibuat
secara khas dengan paduan kata-kata. Hampir seluruh teks komik
tersusun dari hubungan antara gambar (lambang visual) dan kata-
kata (lambang verbal). Cerita dibangun dan dikembangkan lewat
gambar dan kata. Fungsi kata-kata adalah untuk menjelaskan,
melengkapi, dan memperdalam penyampaian gambar dan teks
secara keseluruhan, maka hubungan antara gambar dan kata amat
erat-padu serta merupakan satu kesatuan. Kata-kata biasanya
ditampilan dalam gelembung-gelembung atau balon-balon yang
dikreasikan sedemikian rupa sehingga serasi dengan gambar-
gambar. Balon-balon teks itu dapat berupa ujaran atau pikiran dan
perasaan tokoh, namun juga dapat berisi deskripsi singkat tentang
sesuatu. Gelembung-gelembung kata dan kata-katanya biasanya juga
64