Page 135 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 135
BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF
Hipotesis: Tidak ada perbedaan kemampuan mahasiswa yang diajar dengan metode dis-
kusi dan metode ceramah.
Hipotesis ini adalah hipotesis nihil dan dapat diolah dengan rumus t . Dengan
test
menentukan tingkat signifikansi (α = 0,05), maka hasil t (yang diobservasi) diban-
o
dingkan dengan t sesuai dengan daerah kritik yang telah ditetapkan. Seandainya
tabel
hasil yang dapat (t ) lebih kecil dari harga t pada daerah kritik, maka hipotesis terse-
o
but diterima. Apabila lebih besar, maka hipotesis harus ditolak.
Perhatikan beberapa contoh daerah penerimaan dan daerah penolakan suatu
hipotesis, baik satu ekor (onetile) maupun dua ekor (twotiles).
Daerah Kritis H Daerah Kritis
o
Daerah Penerimaan
GAMBAR: 10.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Dua Ekor (Tile).
Daerah Daerah
Penolakan Daerah Daerah Penolakan
Penerimaan Penerimaan
H H
o o
Gambar 10.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan Satu Ekor (Tile).
Contoh:
Uji dua pihak
Dua jenis makanan diberikan kepada ternak secara terpisah dalam jangka waktu terten-
tu, ingin diketahui makanan mana yang lebih baik bagi ternak tersebut. Jenis makanan I
diberikan pada 10 ekor ternak dengan tambahan berat badannya sebagai berikut: 14,0;
a
k 13,3; 14,2; 13,6; 13,7; 13,7; 13,4; 13,9; 14,1; 13,8; sedangkan untuk makanan (II) diberi-
a
t
s kan kepada sembilan ekor ternak yang diambil secara random. Tambah berat badannya
u
p
a
i itu sebagai berikut: 13,3; 13,2; 13,4; 13,7; 13,9; 14,2; 12,6; 13,9; 14,11.
s
e
n Pada taraf signikan 5% atau (α=0, 05), sama saja baiknya kedua jenis makanan ternak
o
d
n
i itu dalam menambah berat ternak.
/
m
o Untuk ini digunakan rumus:
c
.