Page 71 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 71

BAB 7      Populasi dan Sampel



                      sedikit terjadi kesalahan dalam penentuannya. Systematic random sampling meru-

                      pakan suatu prosedur penentuan sampel secara random dan sistematis. Ini berarti

                      kedua konsep dasar itu dalam menentukan sampel harus diperhatikan secara benar.

                            Pada langkah awal dalam menentukan urutan tiap individu yang akan dipilih

                      berdasarkan populasi yang ada, hendaklah dilakukan secara random. Dengan kata

                      lain siapa yang akan ditentukan untuk mendapatkan urutan pertama, kedua, keti-

                      ga, dan seterusnya hendaklah ditentukan secara acak (random). Dengan demikian
                      semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk ditempatkan da-

                      lam urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.

                            Pada langkah berikutnya baru ditentukan siapa yang akan terpilih menjadi sam-

                      pel pertama, kedua dan seterusnya sesuai dengan besarnya ukuran sampel yang telah

                      ditetapkan secara sistematis. Karena itu, penentuan sampel systematic random sam-

                      pling disebut juga dengan systematic sampling with a random start.

                            Langkah yang dilakukan dalam memilih sampel dengan prosedur ini sebagai
                      berikut:


                      1)  Buat terlebih dahulu daftar populasi dengan menggunakan nomor secara ber-
                            urutan. Penentuan siapa yang akan menjadi nomor satu, dua, dan seterusnya

                            dari populasi itu hendaklah ditentukan secara random. Apabila populasinya ber-

                            strata atau bertingkat, gunakan cara lain atau lakukan dengan teliti  stratified

                            systematic random sampling. Ini berarti perlu dipertimbangkan stratanya dengan

                            baik, dan kemudian baru tentukan urutan untuk masing-masing strata.

                      2)  Tentukan interval  (i), yang  merupakan  perbandingan  antara  jumlah populasi

                            dan ukuran atau besarnya sampel yang telah ditentukan.



                                                   N
                                            I =
                                                    n



                                        Keterangan:

                                        I  =  interval

                                        N  =  populasi

                                        n  =  besarnya (jumlah) sampel



         a                  Contoh:
          k
         a
          t
         s                  Andai kata peneliti mempunyai populasi 1000 orang, sedangkan sampel yang diharap-
         u
         p
         a
          i                 kan 250 orang, maka:
         s
         e
         n                                 1000
         o
          d                          I =             = 4
         n
          i                                250
          /
         m
         o
         c                  Ini berarti sampel yang akan  terpilih adalah individu  yang nomor urutannya
       .
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76