Page 72 - Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan by Muri Yusuf (z-lib.org)
P. 72

BAGIAN KEDUA: METODE PENELITIAN KUANTITATIF



                            mempunyai interval/rentang 4 dari urutan sebelumnya.


                      3)  Tentukan  secara random  sampel  pertama,  berdasarkan  nomor  tiap  populasi
                            yang telah diurut, baik dengan menggunakan tabel random number maupun

                            dengan undian. Andai kata sampel pertama jatuh pada nomor 082, maka sampel

                            kedua adalah nomor 086, sampel ketiga nomor 090, sampel keempat nomor

                            094,  kelima  098,  dan  seterusnya.  Cara  seperti  itu  dilakukan  sampai  jumlah

                            sampel didapat 250 sesuai dengan ukuran sampel dalam contoh di atas.

                            Walaupun kelihatannya untuk menentukan sampel urutan kedua, sampel ketiga
                            dan seterusnya seakan-akan tidak ada random, namun perlu diingat bahwa pada

                            langkah  pertama  untuk  menentukan  individu  mana  dari  populasi  yang  akan

                            menjadi nomor kedua, ketiga, dan seterusnya telah dilakukan secara random.

                      4)  Catat nomor dan nama sampel terpilih pada kertas tertentu yang akan memban-

                            tu mempercepat proses penelitian.

                            Salah satu keuntungan utama dari penentuan sampel dengan menggunakan sys-

                            tematic random sampling sederhana dan mudah diadministrasikan, sedangkan

                            kelemahannya sering terjadi “bias” dalam penyusunan daftar urutan populasi
                            kalau tidak dilakukan secara random. Oleh karena itu, sekali lagi diingatkan

                            agar penentuan nomor urut populasi betul-betul dipilih secara random.



                      3.  Cluster atau Area Sampling


                            Mendenhall, Ott dan Schaefer (Bailey, 1978: 80) menyatakan bahwa cluster
                      sampling adalah simpel random sampling di mana tiap-tiap unit dikumpulkan sebagai

                      satu kumpulan atau cluster. Dalam hal ini cluster dapat diartikan sebagai kelompok

                      atau kumpulan, di mana unsur-unsur dalam satu cluster homogen, sedangkan antara

                      satu cluster dengan cluster lain terdapat perbedaan. Dari sisi lain para pembaca tentu

                      menyadari bahwa populasi penelitian kadang-kadang heterogen dan luas, namun

                      di dalam kebervariasiannya itu terdapat berbagai kesamaan antar-anggota kelom-
                      pok dan menempati area yang bersamaan. Contoh seorang peneliti ingin mengetahui

                      pendapatan warga masyarakat di suatu provinsi yang terdiri dari ber bagai kelom-

                      pok masyarakat yang berbeda. Karena daerahnya luas, kalau dilakukan sensus akan

                      membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu cukup lama. Dengan melakukan

                      studi  pendahuluan  dapat  diketahui  berbagai  informasi,  bahwa  di  wilayah  itu  ada
         a
          k           tiga kelompok warga masyarakat yang hidup dari mata pencaharian yang berbeda,
         a
          t
         s            yaitu nelayan, petani, dan ABRI. Dengan memperhatikan kondisi wilayah, peneliti
         u
         p
         a
          i           dapat mengelompokkan populasi penelitian dalam tiga cluster area/pekerjaan, ya-
         s
         e
         n            itu nelayan, petani dan ABRI. Tindakan seperti ini sangat membantu peneliti dalam
         o
          d
         n
          i           mendapatkan informasi dari sumber yang beraneka ragam, namun terwakili dalam
          /
         m
         o
         c            sampel penelitian.
       .
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77