Page 44 - E-Modul Pembelajaran Final
P. 44

fertilisasi. Siklus menstruasi terjadi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit

                       sekunder  dari  ovarium  disebut  ovulasi,  yang  berkaitan  adanya  kerjasama  antara

                       hipotalamus  dengan  ovarium.  Hasil  kerjasama  tersebut  akan  menstimulus

                       pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi.
                              Kemudian  untuk  mempermudah  pemahaman  mengenai  siklus  menstruasi,

                       patokannya adalah adanya peristiwa ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus

                       (1/2 n) menstruasi. Periode atau siklus menstruasi (n) = 28 hari, maka ovulasi terjadi
                       di hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikategorikan

                       menjadi empat fase utama, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, dan

                       fase pasca-ovulasi (Irianto, 2014: 685).

                       a.  Fase Menstruasi

                              Fase  menstruasi  terjadi  apabila  sel  telur  tidak  mengalami  fertilisasi  oleh
                          sperma/spermatozoa, sehingga menyebabkan korpus luteum akan menghentikan

                          produksi  hormon  estrogen  dan  progesteron.  Akibat  turunnya  kadar  hormon

                          estrogen  dan  progesteron,  sel  telur  akan  terlepas  dari  dinding  uterus  yang
                          menebal (endometrium). Lepasnya sel telur tersebut menyebabkan endometrium

                          mengalami peluruhan yang menyebabkan dindingnya menjadi tipis. Dikarenakan

                          banyaknya  pembuluh  darah  yang  ada  pada  endometrium  menyebabkan

                          terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini dapat berlangsung

                          selama 5 hari dengan volume darah yang dikeluarkan sekitar 50 ml (Judha, 2016:
                          156).

                       b.  Fase Pra-ovulasi

                              Fase pra-ovulasi atau akhir dari siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan
                          hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan

                          hormon  FSH  yang  dapat  merangsang  pembentukan  folikel  primer  di  dalam

                          ovarium untuk mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan

                          tumbuh hingga hari ke-14 sampai folikel menjadi matang atau disebut folikel de

                          Graaf dengan ovum di dalamnya.
                              Folikel juga mengeluarkan hormon estrogen selama pertumbuhannya. Adanya

                          estrogen  menyebabkan  pembentukan  kembali  (proliferasi)  sel-sel  penyusun

                          dinding  uterus  (endometrium).  Peningkatan  kada  hormon  estrogen  selama
                          pertumbuhan  folikel  juga  mempengaruhi  serviks  untuk  mengeluarkan  lendir


                                                           32
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49