Page 103 - (3) E-Modul Berbasis Green Chemistry_Winda Putri Permata Sari_18303241005_Neat
P. 103
Greenmist
Indikator alami dalam bentuk larutan biasanya tidak bertahan lama, mudah rusak,
dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk mengatasinya, kita dapat membuatnya
dalam bentuk kertas indikator dengan memanfaatkan kertas saring teh atau jika Anda suka
dengan seni, Anda dapat menggunakan kain sehingga akan menghasilkan karya.
Indikator daun ketapang ini dapat dicelupkan pada larutan yang bersifat asam dan
basa untuk melihat perubahan warnanya. Larutan asam maupun basa yang digunakan tentu
mudah untuk ditemukan dan tidak berbahaya pada lingkungan. Larutan yang digunakan
yaitu air kran, air jeruk nipis, air cuka, obat maag dan kapur sirih dengan senyawa kimia
kalsium hidroksida (Ca(OH) 2) yang dilarutkan dalam air. Pada percobaan indikator ini
menggunakan kertas sebagai medianya agar dapat melihat perbedaan warna yang
dihasilkan.
Larutan Hasil Pengamatan
Jeruk nipis Dari warna kertas cokelat berubah warna sedikit pudar.
Asam cuka Dari warna kertas cokelat berubah warna sedikit pudar dan
berwarna lebih terang (warna pudar).
Obat maag Dari warna kertas cokelat berubah warna menjadi cokelat
kehitaman (cokelat lebih pekat).
Kapur sirih Dari warna kertas cokelat berubah warna menjadi cokelat
kehitaman.
Air kran Tidak terjadi perubahan warna (kertas tetap berwarna cokelat).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun ketapang dapat
dimanfaatkan sebagai indikator karena terdapat perubahan warna setelah dicelupkan pada
larutan yang bersifat asam dan basa. Selain bahan yang digunakan ramah lingkungan, sisa
dari hasil ekstraksi daun ketapang juga memberikan manfaat, seperti dapat dijadikan sebagai
pupuk tanaman dan sebagai antijamur untuk ikan cupang. Penggunaan daun ketapang
sebagai indikator asam basa tidak menimbulkan limbah bahkan memberikan manfaat untuk
lingkungan sekitar.
Sumber: https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6168fde7b94d1/beragam-manfaat-daun-
ketapang-untuk-kesehatan-ikan-dan-manusia
95