Page 99 - (3) E-Modul Berbasis Green Chemistry_Winda Putri Permata Sari_18303241005_Neat
P. 99
Pembuatan indikator alami dari ekstrak tanaman telah banyak dilakukan dengan
menggunakan tanaman yang dapat memberikan perbedaan warna yang jelas ketika
pada kondisi asam dan basa. Indikator alami dalam bentuk larutan biasanya tidak
bertahan lama, mudah rusak, dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk
mengatasinya, kita juga dapat membuatnya dalam bentuk kertas indikator dibuat
seperti kertas lakmus. Kertas indikator pH dapat dibuat dengan menggunakan kertas
saring biasa dengan lama perendaman dalam bahan alam yang telah terekstrak. Bahan
alami yang dapat dijadikan sebagai indikator seperti, bunga dadap merah (Erythrina
crista- galli L.), bayam merah (Alternantera amoenavoss), ubi ungu, kunyit, bunga pukul
empat (Mirabilis jalappa), buah karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), belimbing
wuluh (Averrhoe bilimbi L.), dsb.
Indikator alami dapat dibuat dengan memanfaatkan zat warna antosianin yang ada
pada tumbuhan. Zat warna antosianin yang ada pada tumbuhan merupakan senyawa organik
yang berwarna seperti yang dimiliki oleh indikator sintesis. Sehingga, tanaman yang
mengandung antosianin atau flavonoid dapat digunakan sebagai bahan pembuatan indikator
asam basa.
Antosianin adalah senyawa yang bersifat amfoter, yaitu
memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun
dalam basa. Warna antosianin sangat dipengaruhi oleh struktur
antosianin serta derajat keasaman. Dalam media asam
antosianin berwarna merah seperti halnya saat dalam vakuola
sel dan berubah menjadi ungu dan biru jika media bertambah
basa. Perubahan warna karena perubahan kondisi lingkungan ini Struktur senyawa antosianin
tergantung dari gugus yang terikat pada struktur dasar dari posisi
ikatannya.
91