Page 52 - KELAS VIII AGAMA HINDU
P. 52
D. Sloka yang berhubungan dengan Tri Guṇa
Wrhaspati Tattwa sloka 15, berbunyi:
Ikang citta mahangan mawa yeka sattwa ngaranya. Ikang madres molah, yeka rajah
ngaranya, ikang abwat peteng, yeka tamah ngaranya.
Terjemahan:
Pikiran yang ringan dan tenang itu sattwam namanya, yang bergerak cepat, itu rajah
namanya, yang berat serta gelap, itulah tamah namanya.
Ketiga guna itu terdapat pada setiap orang hanya saja dalam ukuran yang berbeda-beda.
Orang yang lebih baik dipengaruhi oleh guna sattwam, maka ia menjadi orang yang bijaksana,
berfikir terang dan tenang, sifat kasih sayang, lemah lembut, lurus hati juga termasuk sifat
sattwam.
े
े
े
स वं रज तम इ त गुणाः क ृ तस भवाः । नब नि त महाबाहो दह द हनम ययम ् ॥
sattvaṁ rājās tama iti guṇāḥ prakṛti-sambhavāḥ,
nibadhnanti mahā-bāho dehe dehinam avyayām
Bhagavadgītā 14.5
Alam material terdiri dari tiga sifat-kebaikan, nafsu dan kebodohan. Bila makhluk hidup
yang kekal berhubungan dengan alam, ia diikat oleh sifat-sifat tersebut, wahai Arjuna yang
berlengan perkasa.
Oleh karena makhluk hidup bersifat rohani, ia tidak mempunyai hubungan dengan alam
material. Namun, oleh karena ia diikat oleh dunia material, maka ia bertindak di bawah pesona
tiga sifat alam material. Oleh karena para makhluk hidup mempunyai berbagai jenis badan,
menurut berbagai sifat alam, mereka didorong supaya bertindak menurut sifat alam itu. Inilah
yang menyebabkan berbagai jenis suka dan duka.
52