Page 21 - 17_26_INDRI WULANDARI_RIESKA KUSUMA PUTRI_12KGSP_BUKU UKUR TANAH
P. 21
tertentu. Garis kontur ini dapat kita bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau
laut. Kerapatan jarak kontur pada suatu peta dengan lainya menunjukkan keadaan
wilayah yang curam. Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada
suatu peta menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk dalam kategori
landai.
Jarak horizontal dua buah garis kontur akan semakin sejajar dan berjarak sama
satu sama lain. Hal ini sesuai dengan literatur Ligfesink (1937) yang menyatakan
bahwa garis kontur merupakan sebuah garis yang digambarkan pada daerah yang
menghubungkan semua titik yang ketinggiannya sama diatas atau dibawah datum
tertentu. Konsep garis kontur tersebut dapat dengan mudah dipahami jika kita
mempu membayangkannya. Dengan mempelajari pembuatan kontur kita dapat
mengetahui keadaan wilayah hitam yang ingin digambarkan atau dipetakan pada
ketinggian yang sama. Di dalam pembuatan kontur, terdapat beberapa sifat – sifat
garis kontur salah satunya adalah Jarak horizontal 2 buah garis kontur akan
semakin rapat dengan kontur interval .
Ciri-ciri kontur:
a. Tidak berpotongan
b. Satu garis menunjukan satu ketinggian
c. Garis kontur rapat = lereng terjal/curam
d. Garis kontur renggang = lereng landai
e. Angka kontur menunjukkan interval (CI)
f. Angka kontur dalam satuan meter
g. Lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
h. Lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian, dan jalur
pendakian
Garis kontur dibuat dengan cara
memetakan informasi ketinggian suatu obyek
yang didapat dari survei dunia nyata dan
17