Page 56 - Al Ashri Cover Cetak.cdr
P. 56
BERITA utama
modal besar pengembangan literasi di draft pertamamu itu dengan hati. Baru nanti
madrasah. kau akan menulis ulang dengan kepalamu.
Kunci utama menulis adalah menulis, bukannya
PESTA LITERASI AGUSTUS 2018 berpikir.”
Potensi itu dibidik perpustakaan. Pesta Kita boleh setuju atau tidak dengan quote
Literasi Agustus 2018 adalah wadahnya. Ellison di atas. Namun faktanya, begitulah
Perpustakaan menggelar lomba Menulis Cerita adanya.
Fiksi. Isi karya fiksi diarahkan mengandung Pesta Literasi Agustus 2018 bukan sekadar
gagasan kecintaan kepada NKRI dengan pesta moment yang diciptakan untuk memantik
perayaan Hari Kemerdekaan Republik kemauan menulis peserta didik Madrasah
Indonesia ke-74 sebagai inspirasi. Naskah Pembangunan. Diharapkan, kegiatan ini akan
diharap bisa mencerminkan kecintaan kepada menjadi budaya Pesta Literasi setiap moment
keragaman budaya nusantara dalam berharaga seperti Oktober dengan Sumpah
m e n y a m b u t p e s t a k e m e r d e k a a n , Pemuda, November dengan hari Pahlawan,
memperteguh nilai-nilai heroisme, persatuan April dengan Hari Kartini dan seterusnya.
dan kesatuan, persahabatan dan persaudaraan, Madrasah sebagai ikon pendidikan Islam, tentu
dan membangun karakter peserta didik akan sangat kaya dengan hari-hari besar. Bukan tidak
kebanggaan menjadi warga negara Republik mungkin, perpustakaan menjadikan hari-hari
Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi. besar Islam itu sebagai spirit menulis dengan
Lomba ini adalah strategi untuk mendorong meluncurkan Pesta Literasi Ramadhan, Pesta
peserta didik bregerak selevel lebih kompleks Literasi Lebaran, Pesta Literasi Muharram,
dari kemampuan literasi membaca kepada Pesta Literasi Maulid, dan masih banyak lagi.
kemampuan literasi menulis. Mau menulis, Pesta Literasi Agustus 2018 cukup antusias
itulah tujuan akhirnya. Tidak dipungkiri, diikuti peserta didik Madrasah Ibtidaiyah. Tidak
kemampuan literasi menulis, dalam arti kurang dari 120 naskah masuk ke meja panitia
menyampaikan gagasan, ide, fantasi, atau lomba. Begitu juga pada tingkat Tsanawiyah.
cerita dalam bentuk tulisan, membutuhkan Sementara, karena berbenturan dengan
keterampilan. Tidak sedikit orang mahir literasi kegiatan peserta didik yang sangat padat di
membaca, namun sangat sedikit yang mahir Madrasah Aliyah, pada Pesta Literasi Agustus
literasi menulis. Kadang, minat menulis sudah 2018 ini, Madrasah Aliyah belum berpartisipasi
tertanam, tetapi terkubur karena virus ragu- maksimal. Naskah lomba yang masuk ke meja
ragu, tidak percaya diri dengan kemampuan panitia tidak memenuhi syarat untuk
menulis yang dirasa masih minim. Di sinilah dilanjutkan proses seleksi.
kendalanya. Maka, ide sudah setumpuk, banyak
bahan yang akan ditulis, tetapi tangan belum PERADABAN BUKU
juga bergerak menuliskannya. Pesta Literasi Agustus 2018 ditutup dengan
James Whitfield Ellison, novelis ternama, launching Antologi Literasi Agustus.
penulis Finding Forrester, Akeelah and the Bee, Merupakan buku kumpulan naskah terbaik dan
Master Prim, dan masih banyak lagi karyanya pemenang lomba menulis fiksi Literasi Agustus
yang inspiratif tahu betul kendala itu. Ellison 2018. Ada dua antologi yang dilaunching;
mengingatkan siapa saja yang belum juga “Hezbollah”, karya antologi peserta didik
bergerak jemarinya menuangkan ide ke atas Madrasah Tsanawiyah dan “Gadget” Yang
kertas dengan quotenya yang terkenal, Terlupa karya antologi peserta didik Madrasah
“Mulailah menulis, jangan berpikir. Berpikir itu Ibtidaiyah. Keduanya diterbitkan oleh Pustaka
nanti saja. Yang penting menulis dulu. Tulis MP, sayap penerbitan Madrasah Pembangunan
54 Al Ashri edisi 49