Page 9 - Bahan Ajar Metode Statistika
P. 9
2) Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior,
dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah
tepat.
3) Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda),
ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam
penelitian.
4) Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen
yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran
sampel kecil antara 10 sampai dengan 20.
Slovin (1960) menentukan ukuran sampel suatu populasi dengan
formula
2
N = n/N(d) + 1
n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang
dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :
2
N = 125 / 125 (0,05) + 1 = 95,23, dibulatkan 95
Frankel dan Wallen (1993:92) menyarankan besar sampel minimum untuk :
1) Penelitian deskriptif sebanyak 100
2) Penelitian korelasional sebanyak 50
3) Penelitian kausal-perbandingan sebanyak 30/group
4) Penelitian eksperimental sebanyak 30/15 per group
Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sampel yang diambil
dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x
jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati
berjumlah 20, maka sampel minimalnya adalah 5 x 20 = 100
Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut :
“… jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka
mareka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut.
Namun bila jumlah populasi sedikit, semua populasi dapat dijadikan sampel
semua. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relative kecil, kurang dari 30 orang.
9