Page 21 - modul kelompok 3 bahasa indonesia perguruan tinggi
P. 21

Dalam  masalah  khusus,  ber-  dan  per-  berganti  menjadi  bel-  dan  pel-,  contohnya

                  belajar dan pelajar.


                  (f) Penulisan Gabungan Kata

                         Penggabungan kata yang memiliki unsur sendiri dituliskan secara pisah. Kata bulu

                  tangkis  dan  kerja  sama,  contohnya,  dikarenakan  memiliki  unsur  mandiri  Oleh  karena  itu,
                  ditulis secara terpisah.Tetapi, gabungan kata yang memiliki awal dan akhir bersamaan ditulis

                  sekelompok; sedangkan gabungan kata yang hanya mendapatkan awal dan akhir, unsurnya

                  dituliskan secara terpisah.

                   Seperti :


                  di   (+) beri tahu > diberi tahu (+) beri tahu (+) - kan> beri tahukan di (+) beri tahu (+) – kan
                  > diberitahukan


                         Kemudian,  gabungan kata  yang sudah padu benar (senyawa) dan dianggap seperti

                  satu kata ditulis serangkai, seperti matahari, daripada, olahranga, dan saputangan.

                  (g) Penulisan Bentuk Gabungan Terikat


                         Salah satu unsur yang membentuk penggabungan kata ialah bentuk terikat yang tidak
                  mandiri  seperti  kata,  tetapi  yang  mempunyai  arti  penuh.  Bentuk  terikat  seperti  itu  biasa

                  disebut  unsur  gabungan.Unsur  tersebut  hanya  datang  jika  ada  unsur  gabungan  lain  yang
                  berbentuk kata dasar. Bentuk terikat tersebut dituliskan serangkap dengan kata dasar yang

                  mengikutinya.


                         Misalnya pada kata panca-, dasa-, a-, antar-, dan maha- merupakan bagian kecil dari
                  jumlah besar bentuk bahasa yang masuk pada jenis bentuk terikat, yang hanya bisa ada jika

                  ada  dalam  satu  hubungan  dengan  kata  dasarnya,  seperti:  pancawarna,  dasasila,  amoral,
                  antarfakultas, pascasarjana, dan mahasiswa. Berikut, contoh lainnya yakni, adi-, catur-, dwi-,

                  ekstra-,  kontra-,  purna-,  sapta-,  sub-,  swa-,  tuna-,  ultra-,  peri-,  semi,  multi,  pada  kata

                  adikuasa,  caturtunggal,  dwiwarna,  ekstrakurikuler,  kontrarevolusi,  purnawirawan,
                  saptakrida,  subbagian,  swadaya,  tunanetra,  ultramodern,  peribahasa,  semiprofesional,  dan

                  multilateral. Kemudian ada beberapa unsur gabungan lain yang tidak mandiri seperti bentuk-
                  bentuk singkat pronomina, yaitu ku-, kau-, -mu, dan nya. Bentuk-bentuk terikat itu ditulis

                  serangkap dengan kata yang diikuti atau mendahuluinya.


                  Contoh :
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26