Page 144 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 144
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
Pada bulan Maret 1942 semua kegiatan politik dilarang, kemudian
semua perkumpulan yang ada secara resmi dibubarkan dan pihak Jepang
mulai membentuk organisasi baru.Hal ini berdasarkan maklumat dari
Imamura yang melarang masyarakat Indonesia tidak membicarakan hal
yang terkait dengan perpolitikan. Para pejabat Indonesia hanya sedikit
yang memberi dukungan terhadap pembentukan gerakan-gerakan tersebut
karena para pejabat melihat kepemimpinan Jepang di Indonesia tidak jauh
berbeda dengan Belanda yang bertujuan untuk kepentingan mereka sendiri,
sedangkan beberapa pejabat politik pribumi yang menerima tawaran
jepang untuk bekerjasama dalam gerakan-gerakan yang dibentuk oleh Jepang
bertujuan untuk mengurangi kekerasan pemerintahan dan memanipulasi
perkembangan-perkembangan untuk kepentingan bangsa Indonesia. Hal ini
dilakukan oleh RP.Suroso, RAA. Sosrodiprodjo, dan R. Gondomertosuprodjo
pemimpin-pemimpin Jawa Tengah yang pada tahun 1943 Jepang RP. Suroso,
diangkat sebagai residen atau syutjokan. RAA. Sosrodiprodjo menjadi kentjo
dan Gondomertosuprodjo menjabat sebagai walikota atau syitjo, Magelang.
Selain itu, terdapat gerakan ilegal atau ‘gerakan bawah tanah’ yang
digagas oleh pemuda-pemuda Indonesia, seperti di wilayah Jawa Tengah salah
satu gerakan yang dipimpin oleh Somowarsito, Susilo, dan lain-lain. Tokoh-
tokoh ini bermaksud menduduki pos-pos vital yang kelak pasti dibutuhkan
dalam perjuangan.
Kondisi Jepang yang semakinmelemah dalam perang pasifik
mengakibatkan pengerahan tenaga pemuda ditingkatkan. Sebagai contoh
pekerjaan gua perlindungan Gelangampar di hulu Bengawan Sala yang
dipersiapkan untuk basis pertahanan perang gerilya. Beribu tenaga kerja
pribumi dipekerjakan untuk membuat basis pertahanan Jepang. Beberapa
tenaga kerja berasal dari daerah Muntilan, Sawangan, Ngluwar, dan Grabag
sebagai tenaga romusha yang mengalami penyiksaan, kelaparan, dan banyak
diantara mereka yang meninggal dunia.Hal ini terlihat eksploitasi tenaga
kerja secara kejam melebihi dari penjajahan Belanda.
144