Page 152 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 152
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
Ketiga, terlihat dari ciri-ciri revolusi sosial di masa revolusi di
Pekalongan, yaitu pembagian kekayaan, pengusiran atau pergeseran elite
lama dan pemimpim tradisional lain yang dianggap terlalu keras terhadap
rakyat dan setia kepada Belanda atau Jepang. Dalam hal ini revolusi di
wilayah Pekalongan punya ciri khas tersendiri, yaitu dengan adanya
kekerasan terhadap golongan Cina, Indo-Belanda, Pangreh Praja dan Lurah.
Namun pembahasan mengenai kekerasan terhadap orang-orang Cina
ini belum dapat dikatakan sebagai gerakan anti Cina sebab banyak juga
orang-orang Cina yang menjadi pemimpin pejuang revolusi, khususnya
di Pemalang. Mereka juga menjadi penyumbang dana terbesar untuk
membantu revolusi ini.
Bulan November 1945 mereka mulai melancarkan penyerbuan
terhadap timbunan padi/beras di penggilingan-penggilingan yang
kemudian dirayakan oleh rakyat banyak. Diteruskan perusakan-perusakan
lain. Selain itu, mereka juga melakukan pembunuhan-pembunuhan
terhadap keturunan-keturunan Belanda, Ambon, dan Cina. Dengan adanya
peristiwa tersebut Residen Pekalongan Md. Besar datang ke Tegal untuk
berunding dengan GBP (Gabungan Badan Perjuangan Tiga Daerah), tetapi
perundingan tersebut tidak menghasilkan apapun.
Selanjutnya M.I Sayuti (Sayuti Melik) atas nama gubernur Jawa Tengah
Letkol Iskandar Idris, komandan Resimen TKR Pekalongan, meneruskan usaha
tersebut, tetapi keduanya bahkan ditangkap di Slawi. GBP di bawah pengaruh
komunis ingin merebut pemerintahan, dengan menangkapi bupati-bupati yang
tidak sepaham dengan mereka. Pada 19 Desember 1945, GBP mengadakan
pertemuan dengan Wakil Reseiden Pekalongan R.M Soeprapto bersama
para pembesar polisi dan TKR di pemalang, untuk mengangkat Sardjio (dari
purwokerto) sebagai pengganti R.M Soeprapto. Hal ini berpengaruh ke daerah
Kendal, Bupati, wedana dan camat didaulat dan ditahan di Pabrik Gula Cepiring.
Hal tersebut mengakibatkan kemarahan rakyat. Residen Sardjio ditangkap.
152