Page 150 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 150
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
d. Peristiwa Tiga Daerah
Revolusi Tiga Daerah merupakan peristiwa revolusi yang diprakarsai
seorang tokoh komunis yaitu Soekirman dan Soewignyo sebagai wakil
ketua. Revolusi ini terjadi pada bulan Oktober sampai Desember 1945 yang
meliputi daerah Tegal, Pemalang, dan Brebes (karisidenan Pekalongan).
Peristiwa ini terjadi setelah seluruh elite birokrat, pangreh praja (residen,
bupati, wedana, camat), dan sebagain besar kepala desa diganti oleh
aparatur pemerintah yang baru. Pergantian seluruh aparatur pemerintah
ini berasal dari berbagai aliran yang pada waktu itu berkembang dan diakui
oleh pemerintah, yaitu Islam, komunis, serta sosialis. Disinilah mulai terjadi
pertentangan antara golongan kiri dan golongan Islam ataupun golongan
lain yang merasa dirugikan.
Revolusi Tiga Daerah merupakan salah satu revolusi lokal Indonesia
yang mempunyai ciri dan keunikan khusus karena dianggap sebagai sebuah
revolusi rakyat untuk mengubah struktur masyarakat kolonial dan feodal
menjadi sebuah masyarakat dengan hidup yang lebih demokratis tanpa
penindasan dan eksploitatif dari pemeritah kolonial. Terjadinya revolusi
ini merupakan wujud ketidakpuasan rakyat terhadap kehidupan saat itu
yang didominasi oleh kemerosotan ekonomi dan kemelaratan, sehingga
membuat rakyat melakukan berbagai perlawanan terhadap elite birokrat.
Perlawanan-perlawanan di keresidenan Pekalongan sebenarnya sudah
dirintis sejak lama, antara lain Sarekat Rakyat Pekalongan tahun 1918
dan Sarekat Rakyat tahun 1926. Latar belakang peristiwa tiga daerah juga
dapat ditinjau dari segi fisik, yaitu Brebes yang berbatasan dengan Jawa
barat yang berbahasa Sunda dan daerah pedalaman Banyumas Selatan,
bukan saja secara geografi terpecah belah, melainkan adat istiadat dan
bahasa ditarik kedua arah yaitu bahasa Jawa dan Sunda. Tegal sebuah
kota dengan kondisi masyarakat dengan tingkat kemiskinan lebih tinggi
dari pada wilayah tetangganya juga melakukan revolusi lokal, meskipun
150