Page 75 - KIMIA PANGAN DAN GIZI MODUL-4_Neat
P. 75

Perhitungan kadar dari metode oksidasi dengan larutan ferrisianida alkalis

             dapat dilakukan dengan :

                  Menimbang  jumlah  endapan  dari  senyawa  kompleks  yang  dihasilkan
                  pada penambahan ZnSO4 setelah terbentuk ferrosianida

                  Menentukan  jumlah  I2  yang  dibebaskan  dengan  titrasi  natrium

                  thiosulfat standar dengan indikatir amilum. Tiap mL larutan thiosulfat
                  standar  <->  jumlah  gula  pereduksi.  Titik  akhir  titrasi  saat  tepat

                  hilangnya  warna  biru  dari  kompleks  ion-amilum.  Menentukan  jumlah
                  ferrosianida yang terbentuk (K4Fe(CN)6) dengan titrasi Ce(SO4)2 dengan

                  indikator pp atau diukur secara kolometri (spektroskopi UV-vis)

                  Mengukur ferrisianida sebelum tereduksi dan sesudah tereduksi dengan
                  cara  titrasi  dengan  gula  pereduksi  standart  dengan  indikator  asam

                  pikrat atau metilen biru.




             C. Metode Iodometri
             Tujuan uji untuk menghitung kadar gula pereduksi aldosa. Prinsip yaitu, iodin

             dalam alkalis dapat bereaksi menjadi hipiodida. Hipoiodida cenderung lebih
             mengoksidasi  gula  pereduksi  aldosa  dibandingkan  ketosa.  Sampel

             ditambahkan iodin encer kemudian NaOH (untuk suasana basa), diasamkan

             dengan HCl atau H2SO4. Kelebihan iodin dititrasi dengan larutan thio standar
             dengan indikator amilum. Persamaan reaksi :







































     63
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80