Page 323 - Tere Liye - Bumi
P. 323

TereLiye “Bumi”   320




                  tujuan     Tamus       merebut      kekuasaan        dari    Komite     Kota     untuk

                  mengembalikan posisi para pemilik ke­kuatan? Mengganti sistem
                  pemerintahan menjadi kerajaan. Dia menjadi raja, yang otomatis
                  memuluskan rencana menguasai dunia lain?

                         ”Aku keliru menebak rencana  Tamus.” Av menghela napas, ”Dia
                  tidak berencana membuka sekat ke dunia Makhluk  Rendah. Dia
                  berencana membuka sekat ke tempat lain.”


                         ”Sekat ke tempat lain?” Ilo memastikan.

                         ”Ya, sekat ke tempat lain. Sejak pertempuran besar, kalah dan
                  tersingkirkan,      Tamus      berkeliaran      ke    mana­mana.        Dia     melatih
                  kekuatannya, mencari catatan lama, buku­buku tua. Mengunjungi
                  tempat­tempat yang tidak pernah didatangi orang. Entah sajak kapan dia
                  bisa menembus sekat dunia, tapi itu  memudahkannya untuk melewati
                  batas kekuatan lebih jauh lagi, mempelajari pengetahuan dunia lain. Jika
                  aku hanya menghabiskan hari  demi hari di perpustakaan, para pemilik
                  kekuatan lain menghabiskan masa tua dengan tenang,  Tamus justru

                  diam­diam mengelilingi dunia, menyusun rencana besar mengerikan.”

                         Av menatap kami  bergantian. ”Akan kujelaskan agar kalian bisa
                  mengerti. Tamus punya rencana lain, dan itu semua berasal dari dongeng.
                  Itu sebenarnya dongeng favoritku. Aku pikir itu hanya cerita lama.
                  Diceritakan oleh kakek dari kakekku dulu men­jelang tidur.


                         ”Cerita itu mengisahkan, pada suatu zaman yang telah dilupa­kan
                  orang­orang, pernah ada kekacauan besar melanda seluruh negeri, yang
                  membuat Raja bertempur habis­habisan dengan orang­orang jahat yang
                  dipimpin oleh si Tanpa Mahkota. Se­luruh negeri dicekam ketakutan.
                  Gelap menyelimuti langit, penduduk tidak bisa melihat bulan bertahun­
                  tahun.

                         ”Kisah ini disampaikan lewat lagu­lagu, yang dinyanyikan lembut
                  sebagai pengantar tidur. Aku ingat sekali irama dan syair potongan lagu
                  yang dinyanyikan kakek dari kakekku  saat do­ngeng ini diceritakan, itu
                  bagian kesukaanku.










                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328