Page 318 - Tere Liye - Bumi
P. 318

TereLiye “Bumi”   315




                  Tamus menyerang lorong Bagian Terlarang dengan marah. Tidak ada yang

                  bisa menghadapi  Tamus yang marah  besar. Dia tidak sabaran lagi
                  menguasai benda­benda di dalam ruang­an. Ada sesuatu yang dicarinya.
                  Tog bertahan habis­habis­an, anak buahnya tewas satu per satu.

                         ”Di detik terakhir,  Tog merelakan tubuhnya menahan serang­an
                  Tamus. Aku tidak tahan melihat penderitaan Tog. Aku me­mutus­kan
                  sudah saatnya melarikan diri, menggunakan bubuk api. Segel pintu dan
                  sistem keamanan yang tersisa bisa menahan Tamus beberapa detik. Aku
                  segera menyambar tubuh Tog, mem­bawa benda­benda penting, tapi itu
                  tidak cukup untuk me­mindah­­kan semua benda di Bagian Terlarang ke
                  sini.”


                         Av menghela napas kecewa. Wajah sepuhnya terlihat kusam.

                         ”Ini kacau sekali. Semoga Tamus tidak berhasil mendapatkan benda
                  yang dia cari.”


                         Suara api membakar kayu di perapian terdengar berkeretak. Ilo
                  menatap prihatin. Ruangan depan rumah peristirahatan le­ngang sejenak.

                         ”Kalian baik­baik saja?” Av menoleh kepadaku.


                         ”Kami baik­baik saja, Av,” Ali yang menjawab.


                         Av menatap Ali. ”Kamu bilang apa tadi?”

                         ”Kami baik­baik saja,” Ali mengulangi kalimatnya.

                         Av terlihat menyelidik, berpikir sebentar, lantas terkekeh pelan. ”Ini

                  sungguh hebat, Nak. Kamu sepertinya sudah bisa menggunakan bahasa
                  dunia ini, bukan?”

                         Ali mengangguk.


                         ”Bukan main. Ini sungguh mengagumkan. Aku jangan­jangan keliru
                  menyimpulkan, atau boleh  jadi pengetahuanku yang amat dangkal.
                  Jangan­jangan, Makhluk Rendah­lah yang sebenarnya menguasai ilmu
                  pengetahuan dan kebijaksanaan paling penting dari empat dunia. Kalian
                  bisa melakukan hal­hal lebih hebat dibanding klan mana pun. Termasuk







                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323