Page 324 - Tere Liye - Bumi
P. 324

TereLiye “Bumi”   321




                         ”Lihat, aduh, lihatlah


                         Itu si Tanpa Mahkota berdiri gagah


                         Dia adalah pemilik kekuatan paling hebat

                         Menjelajah dunia tanpa tepian


                         Untuk tiba di titik paling jauh

                         Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang


                         Ada dalam genggaman tangan.




                          ”Lama­kelamaan, pengikut si Tanpa Mahkota semakin ba­nyak. Dia
                  memiliki pasukan, sekutu, dan orang­orang yang me­nyata­kan kesetiaan.
                  Hingga tiba masanya, diselimuti ketamakan dan kebencian, si Tanpa
                  Mahkota menuntut dijadikan raja. Dia menyerang istana. Sekali pukul,
                  dia menguasai seluruh kota, dan Raja terpaksa mengungsi. Si Tanpa
                  Mahkota mengangkat diri men­jadi raja. Tetapi cerita jauh dari selesai.
                  Sejak hari itu, pertempuran terjadi di mana­mana, di kota­kota, di sudut­
                  sudut negeri, karena dari tempat pelarian, Raja memberikan perlawan­an.




                          ”Lihat, aduh, lihatlah


                         Seratus purnama berlalu tiada berjumpa

                         Asap gelap membungkus langit

                         Sedih dan tangis terhampar di Bumi


                         Ratap pilu menyambut matahari


                         Apalagi bintang, hanya teman kesusahan

                         Entah hingga kapan.









                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329