Page 357 - Tere Liye - Bumi
P. 357

TereLiye “Bumi”   354




                          ”Lihat, aduh, lihatlah


                         Itu si Tanpa Mahkota berdiri gagah


                         Dia adalah pemilik kekuatan paling hebat

                         Menjelajah dunia tanpa tepian


                         Untuk tiba di titik paling jauh

                         Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang


                         Ada dalam genggaman tangan.”




                          Tamus menyanyikan potongan lagu itu dengan suara serak. Lantas
                  terkekeh lagi.

                         ”Pertempuran pecah di seluruh negeri. Raja dan ibunya yang tamak
                  mengirim pasukan untuk menangkap si  Tanpa Mahkota. Segala cara
                  dilakukan ibunya,  termasuk menutup langit dengan asap pekat agar
                  bulan tidak terlihat, karena itu sumber kekuatan Klan Bulan terbesar.
                  Tetapi mereka keliru, kekuatan si  Tanpa Mahkota lebih besar dari yang
                  diduga, dia justru berhasil me­naklukkan istana, mengambil alih
                  kerajaan. Mereka terusir, mengungsi.


                         ”Setelah berbulan­bulan tinggal di tempat pengungsian, ibunya
                  yang tamak mengirim anaknya untuk berdamai, meminta peng­ampunan.
                  Si adik tiri datang ke istana menyerahkan diri. Tapi itu dusta! Itu jebakan
                  maut. Ketika si  Tanpa Mahkota hendak me­meluk adiknya, tanpa rasa
                  malu, adiknya mengangkat Buku Ke­matian, mem­buka sekat menuju
                  petak kecil yang disebut pen­jara ’Bayang­an di bawah Bayangan’. Si
                  Tanpa Mahkota terseret dalam lubang itu, terperangkap, dan berhasil
                  disingkirkan se­lama­lamanya.


                         ”Seribu tahun berlalu sejak kejadian itu, semua orang lupa. Tidak
                  ada catatan sejarahnya. Pihak yang menang selalu bisa menulis sendiri
                  sejarah yang diinginkannya. Maka pengikut yang masih setia dengan si
                  Tanpa Mahkota mewariskan kisah  itu lewat lagu, dongeng pengantar
                  tidur, tanpa tahu itulah bukti ke­benaran. Seribu tahun berlalu,





                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362