Page 129 - Jadilah_Pelita
P. 129

250                Jadilah Pelita                                              Indahnya Ajaran Buddha       251

        yang dapat menyelamatkan kita selain diri kita sendiri.                Kita Pun Bisa Menjadi Sempurna
        Para Buddha dengan jelas menunjukkan jalannya,
        namun kita sendirilah yang harus menjalaninya. Ia               Buddha mewakili puncak tertinggi dari pengembangan
        berkata, “Jadilah pelita bagi dirimu sendiri; andalkan          spiritual yang mungkin dicapai. Ia mengajarkan bahwa
        dirimu sendiri; jangan andalkan pertolongan dari                semua orang bisa mencapai kesempurnaan sejati. Tidak
        luar. Genggamlah erat kebenaran bagaikan sebuah                 ada pendiri agama mana pun yang pernah berkata
        pelita!”                                                        bahwa para pengikutnya juga memiliki kesempatan
                                                                        yang sama untuk memperoleh pengalaman yang
                      Teladan Sempurna                                  sama akan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan
                                                                        seperti dirinya. Tetapi Buddha mengajarkan bahwa
        Buddha adalah perwujudan segala kebajikan yang                  setiap orang bisa mencapai kebahagiaan Pencerahan
        diajarkan-Nya. Ia mewujudkan seluruh ucapan-Nya                 tertinggi yang serupa jika telah menjalani apa yang
        dalam tindakan. Tanpa kenal lelah Ia membabarkan                telah Ia jalani.
        kebenaran dan menjadi teladan yang sempurna.
        Tak pernah Ia menampakkan kelemahan atau nafsu                          Umat Buddha Bukanlah Budak
        dasar manusia. Kualitas moralitas, kebijaksanaan,
        dan kewelasan-Nya adalah yang paling sempurna                   Umat Buddha bukanlah budak atau hamba sebuah
        sepanjang sejarah pengetahuan dunia.                            buku atau siapa pun. Ia juga tidak mengorbankan
                                                                        kebebasan berpikirnya dengan menjadi seorang
                                                                        pengikut Buddha. Ia dapat melatih kehendak bebasnya
                                                                        sendiri dan mengembangkan pengetahuannya
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134