Page 59 - KOS FIX
P. 59
E. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual
Kurikulum Operasional SMK Pariwisata Metland School pada Program Keahlian
Desain Komunikasi Visual dikembangkan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan
masyarakat secara luas dalam bidang desain komunikasi visual, namun sebagai
keunggulannya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dalam memecahkan masalah
dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Hal ini juga didasari oleh
adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam implementasi proses
interaksi pembelajaran melalui beragam metode dan media, termasuk media komunikasi
visual (grafis) dan komunikasi multimedia. Media komunikasi ini menjadi bagian dari
sarana pembelajaran yang konstruktif dalam mengimplementasikan tujuan pembelajaran,
baik di sekolah dan luar sekolah. Dalam perkembangannya, media pembelajaran berbasis
desain grafis dan multimedia menjadi pilihan yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan kompetensi peserta didik (pebelajar).
Perkembanan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual berimplikasi terhadap dunia
profesi di masyarakat, maka sangat wajar jika saat ini bidang profesi dalam bidang desain
komunikasi visual menjadi sangat luas dan beragam mulai dari dari profesi bidang
percetakan, penerbitan, periklanan, penyiaran televisi, perfilman, web, multimedia, game
dan media pembelajaran. Hal ini yang menyebabkan kebutuhan yang terus meningkat di
Indonesia dalam bidang profesi Desain Komunikasi Visual. Di samping ada aspek
outcome lulusan desain komunikasi visual berjiwa enterpreneurship yang
mengembangkan kebakatan dan keterampilannya dalam kewirausahaan desain.
Penyusunan kurikulum Desain Komunikasi Visual juga melibatkan unsur dunia
Industri dikarenakan SMK Pariwisata Metland School berada dibawah naungan
Management PT Metropolitan Land, Tbk. yang didalamnya memiliki industri komersil,
properti, dan perhotelan, dimana semua industri tersebut memiliki unit kerja yang
berkaitan dengan Desain Komunikasi Visual. Disamping itu SMK Pariwisata Metland
School juga membangun jaringan perguruan tinggi vokasi dalam bidang Kreatif.
Kurikulum yang dikembangkan berpedoman pada profil lulusan yang memiliki
kemampuan untuk bekerja, berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi (Diploma/Sarjana), dan memiliki kemampuan menangkap peluang
wirausaha, sesuai dengan program Direktorat Jenderal Vokasi yaitu BMW (Bekerja,
Melanjutkan, dan Wirausaha).
59