Page 74 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 74

W.R. Soepratman (ketiga dari kiri memegang biola) saat
                                        berpose bersama Black and White Jazz Band


                         Ketika  W.R.  Soepratman  diangkat  menjadi  guru  tetap,  ia

                  harus  pindah  menjadi  guru  di  sekolah  dasar  di  daerah  Singkang,

                  Sulawesi  Selatan.  Ternyata  kakaknya,  Ny.  Roekijem  tidak  setuju,

                  sebab waktu itu situasi daerah itu sedang kurang aman, sehingga

                  akhirnya W.R. Soepratman berhenti menjadi guru. Kemudian W.R.
                  Soepratman bekerja sebagai juru tulis (klerk) di Firma Nedem. Tidak

                  lama  ia  bekerja  di  situ,  W.R.  Soepratman  bekerja  di  kantor

                  pengacara  milik  Mr.  Schulten,  teman  baik  van  Eldik.  Di  kantor

                  pengacara itulah W.R. Soepratman sering membaca berbagai surat

                  kabar,  dan  mulai  tertarik  mengikuti  pergerakan  bangsa.  Sekitar

                  tahun  1924,  W.R.  Soepratman  berkenalan  dengan  Sneevliet  dan

                  mulai  mendengarkan  ceramah-ceramah  Sneevliet.  Perkenalan  itu
                  membuat W.R. Soepratman menjadi nasionalis.











                                                Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 72
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79