Page 78 - TOKOH-TOKOH NASIONAL
P. 78
Pada tanggal 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda
II di gedung Indonesisch Clubhuis Kramat Raya 106 Menteng,
Jakarta. W.R. Soepratman yang saat itu bekerja sebagai wartawan
harian “Sin Po” turut hadir dan minta untuk memperdengarkan
lagu ciptaannya. Permintaan W.R. Soepratman mandapat perhatian
pimpinan sidang Sugondo Joyopuspito dan panitia kongres waktu
itu. Teks lagu yang di suguhkan W.R. Soepratman penuh dengan
kata “Indones, Indones”, sehingga pimpinan sidang menyarankan
agar W.R. Soepratman memperdengarkan lagunya tanpa lirik
karena pada saat itu banyak mata-mata kolonial di arena kongres.
Suasana terhening ketika Sugondo Joyopuspito memintakan
perhatian kongres untuk mendengarkan lagu ciptaan
W.R. Soepratman. Maka tampilah W.R. Soepratman dengan
biolanya mengalunkan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, suasana
hening dan semua terpesona. W.R. Soepratman, pemuda berusia 25
tahun itu tampil dengan biolanya, mengenakan celana putih, baju
putih, dan jas putih seperti kebanyakan dipakai para pemuda
waktu itu. Selesai memperdengarkan ciptaannya, W.R. Soepratman
membungkukkan badan menghormati hadirin seperti layaknya
pimpinan konser besar, hadirin pun bertepuk tangan dengan riuh.
Kongres Pemuda Indonesia II, 28 Oktober 1928 itu, akhirnya
sepakat menetapkan lagu “Indonesia Raya” sebagai lagu
kebangsaan Indonesia.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya | 76