Page 163 - PGSD-MODUL 3 IPA 28 nop
P. 163
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan
galaksi.
Adanya keterbatasan ini menuntut manusia untuk terus berpikir
sehingga lahir teori-teori baru yang menjelaskan atau melengkapi
teori-teori sebelumnya.
Ilmu yang mempelajari mengenai sifat, evolusi dan asal alam
semesta (universe) disebut kosmologi. Beberapa teori yang
menjelaskan proses terbentuknya alam semesta antara lain teori big
bang, teori keadaan tunak, serta teori Osilasi
1) Teori Big Bang
Teori big bang dikemukakan oleh ilmuwan Belgia Abbè
Georges Lemaitre pada tahun 1927. Menurut teori Big Bang, alam
semesta berasal dari keadaan panas dan padat yang mengalami
ledakan dahsyat dan mengembang. Semua galaksi di alam semesta
akan memuai dan menjauhi pusat ledakan. Pada model big bang,
alam semesta berasal dari ledakan sebuah konsentrasi materi
tunggal milyaran tahun yang lalu secara terus menerus berkembang
sehingga lama kelamaan menjadi lebih dingin seperti sekarang.
Mengenai teori big bang orang-orang banyak yang
bertanya, dimana dentuman besar (big bang) itu terjadi?
Pertanyaan ini muncul karena pada saat terjadi ledakan, susunan
big bang merupakan seluruh alam semesta. Ledakan tersebut tidak
melemparkan materi ke ruangan. Ruangan mengembang dengan
waktu tertentu dan terbentuklah alam semesta. Pemahaman
mengenai teori big bang dapat analogikan dengan mengembangnya
permukaan balon mainan yang ditiup.
Apabila pada balon mainan tersebut diberi beberapa titik
yang menggambarkan galaksi, kemudian balon itu ditiup, maka
anda akan mengamati letak titik-titik yang menjauhi anda. Anda
tidak peduli mengamati titik yang mana, namun hasilnya akan
sama. Titik-titik pada balon tersebut tidak ada pusatnya.
155