Page 7 - LKPD_Meisy Maulidia Rohmi
P. 7
c. Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai seperti kardus, kain,
botol, dan plastik.
d. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
e. Mengurangi penggunaan pestisida buatan atau menggantinya dengan
pestisida alami.
f. Mengolan limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan.
g. Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada
masyarakat.
h. Remidiasi (mencuci tanah dari polutan).
i. Bioremidiasi (menggunakan mikroorganisine seperti jamur dan bakteri).
3. Pencemaran Udara dan Dampaknya
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat.
energi. dan atau komponen lain ke udara dan atau berubahnya komposisi udara
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara menurun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi
sesuai peruntukannya.
Zat pencemar udara diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu partikel dan
gas. Zat pencemar partikel berupa butiran halus dan masih terlihat dengan
mata seperti uap air. debu, asap, dan kabut. Zat pencemar berupa gas hanya
dapat dirasakan melalui penciuman atau akibat langsung. Gas-gas ini di
antaranya SO, NO CO. Co., dan hidrokarbon. Umumnya, polutan pencemar
udara berasal dari pembakaran mesin industri dan kendaraan.
4. Pencemaran Suara dan Dampaknya
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan
bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan
waktu tertentu yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan. Suara bising dapat berasal dari suara mesin pabrik, mesin
kendaraan dan mesin pesawat.
Pencemaran suara berdampak pada hewan yang mengandalkan suara
sebagai "echolokasi' seperti kelelawar. Kelelawar mengeluarkan suara, yang
pantulannya diterima kembali oleh telinga kelelawar sehingga kelelawar dapat