Page 32 - Artikel Populer RSUP Dr. SARDJITO
P. 32
Alur pasien kritis di IGD dimulai dari pasien masuk ruang resusitasi sampai pindah
ke ruangan bangsal perawatan. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Persiapan
Hal yang dilakukan oleh perawat dan koordinasi dengan dokter untuk mengecek
kesiapan dan kelengkapan alat. Setiap awal shift pengecekan rutin dilakukan untuk
memastikan pelayanan dapat dilakukan dengan maksimal.
2. Triase (memilah pasien)
Memilah pasien di IGD biasanya ditandai dengan warna 4 warna. Warna hijau adalah
pasien yang tidak gawat (ringan), warna kuning yaitu kasus berat yang mengancam
nyawa, warna merah artinya pasien gawat darurat dan mengancam nyawa, warna
hitam artinya pasien meninggal. Pasien yang masuk ke ruang resusitasi terlebih
dahulu diperiksa oleh dokter umum. Kemudian alarm diaktifkan menandakan ada
pasien kritis yang masuk. Setelah itu pasien dimasukan ke ruang resusitasi untuk
mendapatkan perawatan selanjutnya.
3. Penanganan
Dalam tahap ini pasien dewasa atau anak ditangani oleh tim resusitasi sesuai
kasusnya, contohnya cedera kepala, trauma karena kecelakaan, jantung koroner,
sampai henti jantung.
4. Pindah ruangan
Target waktu selama di Ruang Resusitasi diharapkan maksimal 3 jam. Ketika pasien
sudah mendapatkan penanganan dan kondisi stabil, pasien dapat dipindahkan ke
ruangan intensif (ICU), intensif jantung (CVCU) dan perawatan lanjutan (HCU).
Hadirnya Ruang Resusitasi diprakarsai oleh dr. Bowo Adiyanto, Sp.An,M.Sc, dr.
Handoyo Pramusinto, Sp.BS(K) dan para staff IGD. Sebelum ada ruang resusitasi
penanganan pasien gawat darurat atau kritis masih kurang maksimal, diantaranya
koordinasi yang belum efektif, kelengkapan alat, dan sumber daya manusia belum
memadai. Tabel 1 menjelaskan penanganan pasien kritis sebelum dan sesudah ada
Ruang Resusitasi.
30 | Kumpulan Artikel Populer