Page 452 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 452
kan Allah kepada kamu. D alam hal ini Ibnu Hazm tidak mempunyai sandaran,
"
karena hal itu merupakan perintah setelah larangan.
Dalam hal ini terdapat banyak pendapat para ulama ushul fiqih. Di
antara pendapat mereka ada yang mewajibkan sebagaimana perintah mutlak,
dan mereka ini memerlukan jawaban yang sama dengan Ibnu Hazm. Ada
juga yang berpendapat, ayat itu untuk membolehkan hubungan badan setelah
haid. Mereka beralasan dengan didahulukannya larangan atas perintah maka
hukum perintah itu tidak wajib. Namun pendapat ini masih perlu dipertimbang
p
kan. Adapun e ndapat yang didukung oleh dalil ialah yang menyatakan
bahwa hukum itu dikembalikan kepada hukum sebelumnya, yaitu sebelum
adanya larangan, jika wajib m<1fa ;v:ajipl$ huk'!liya� �eperti misalnya firman
Allah � berikut ini: � ;;.f �l l}�m rfJI ��� �� ��� " "A pabilasudah!Jabis
H
S
bulan-bulan a ram itu, ni a ka bunuhlah orang-orang' musyrik itu. " (Q . At
Taubah: 5). Atau mubah, jif� be_rh�ku}l} mubah, seperti misalnya firman
Allah � yang berbunyi: � ly\1:.1.; � l � b " ''Dan jika kamu telah menyelesai
"
kan ibadah haji, maka kamu boleh berbuiu. ( QS. Al-Maa-idah: 2). Dan juga
firman-Nya: � J>� �i ,_) IJ�� ��� �- :_ai ��� " ''Apabila telah ditunaikan shalat,
maka bertebaranlah kalian di muka bumi:'' (QS. Al-Jumu'ah: 1 0 ) . Pendapat
inilah yang diperkuat oleh banyak dalil. Hal ini telah dikemukakan oleh al
Ghazali dan juga yang lainnya, dan menjadi pilihan sebagian imam muta'akhirin,
dan itulah yang shahih.
Para ulama telah sepakat, jika seorang wanita telah selesai menjalani
masa haid, maka tidak dibolehkan mencampurinya hingga ia mandi atau
bertayamum jika ada alasan yang membolehkan bertayamum. Namun Abu
Hanifah rahimahullahu berpendapat lain, jika darah haid seorang wanita telah
berhenti pada hari maksimal haid, yaitu 10 hari, maka menurutnya, boleh
mencampurinya hanya dengan terhentinya darah tersebut, dan tidak perlu
mandi terlebih dahulu. W a llahu a 'lam.
�bn? ��bas mengatakan, � 0� � " "Sehingga mereka suci, dari darah
11
11
haid. � 0# b� " 'Jika mereka telah bersuci, dengan air.
Hal senada juga dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Hasan al-Bashri,
Muqatil bin Hayyan, al-Laits bin Sa' ad, dan ulama lainnya.
" J f J
�
Firman-Nya, ..:i l (.5'; � :X " ''Di tempat yang diperintahkan Allah
"
kepada kamu. I bnu Abbas, Mujahid, dan ulama lainnya mengatakan: "Y aitu
kemaluan."
J f J
Mengenai firman-Nya, � "' ..:i l (.5'; � :X " ''Di tempat yang diperintah-
.
kan Allah kepada kamu, I bnu Abbas, Mujahid, dan Ikrimah juga mengatakan:
"
"(Artinya) hendaklah kalian menjauhi mereka." Pada saat yang sama, ayat ini
mengandung dalil yang menunjukkan diharamkannya melakukan hubungan
dari dubur, yang mana pembahasannya secara tuntas akan dikemukakan
selanjutnya, insya Allah.
r lbnu Katsir Juz 2 433

