Page 451 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 451
Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan
dari al-'Ala', dari Hizam bin Hakim, dari pamannya, Abdullah bin Sa'ad al
Anshari, bahwasanya ia pemah bertanya kepada Rasulullah A: 11Apa yang
boleh aku lakukan terhadap isteriku yang sedang haid?11 Maka beliau pun
p
b
menjawab: 11Engkau o leh berbuat apa saja terhadapnya a da a gian di atas
b
k aJ.n. II
•
Juga hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, dari Mu'adz bin Jabal, ia
menceritakan:
� . w :JU " · �( ·.
·
; ; ; ; ; 1. " I I ;;II ; ; ' ; ; O;
·� '
I 1-� � :L. � ..111 Jd t.::.Jt:..
l.Jjl ) � �) !S .yO _ � � - tJ: -!. �) - � ; J--Nj "" o
""
__,. ot
I
. JJ:.l �� ;}- �.;��JIJ 'Jij�l
""
(
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah A mengenai apa-apa yang b o leh
II
aku lakukan terhadap isteriku yang sedang haid. Maka beliau pun menjawab:
p
'Engkau boleh berbuat apa saja terhadapnya a da ba ian di atas kain, dan
2
'
menghindari hal itu adalah tindakan yang lebih baik." �
Hadits tersebut diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu 'a nha, Ibnu Abbas,
Sa'id bin Musayyab, dan Syuraih.
Hadits-hadits tersebut di atas dan yang senada dengannya merupakan
hujjah bagi orang yang membolehkan mencumbui isteri yang sedang haidh
b
sebatas pada a gian di atas kain saja. Ini merupakan salah satu dari dua pen
dapat dalam madzhab Syafi'i rahimahullahu. Dan ditarjih oleh banyak ulama
Irak dan lain-lainnya. Mereka menyimpulkan bahwa daerah sekitar farji adalah
haram, agar tidak terjerumus melakukan hal-hal yang diharamkan Allah £,
b
sebagaimana disepakati oleh para ulama ah wa haram menggaulinya pada
kemaluan. Barangsiapa yang melakukan hal itu, berarti ia telah berdosa. Maka
hendaklah ia segera memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah Ta'ala.
Firman Allah £, t€ 0fi1. � J. _;);�� 1 ''Dan janganlah kamu men
dekati mereka sehingga mereka suci. m " erupakan penafsiran dari firman-Nya,
t€ �� J. :u1 1)
fo� 1 "Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari
wanita pada waktu'haid. A llah Ta'ala melarang mencampuri wanita selama ia
"
masih menjalani haid Pengeniannya adala halal melak.ukan hal itu jika haidnya
telah berhenti.
J
Firman-Nya, t€ �� �:;f � � J. � 0;1; ��� 1 ''Apabila mereka telah
suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. "
Dalam ayat tersebut terdapat anjuran dan bimbingan untuk mencampuri isteri
setelah mereka mandi.
Ibnu Hazm berpendapat, wajib melakukan hubungan badan setiap usai
haid. Hal itu didasatkan pada firman Allah £, � �� rs-:;r � � J. J � 0;1; ��� 1
''Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperiniah-
• Dha'if: Didha'ifkan oleh Syaikh al-Albani dalam kitab Dha'iif Abi Dawud (36). -ed.
Tafsir l b nu Kats
432

