Page 513 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 513
al-Abbas Ibnu Taimiyah. Tetapi ada yang menolak pendapat ini, di antaranya
S y aikh Abu Umar bin Abdul B a rr. Sedangkan e ndapat Atha' dan p a ra
p
p e ngikutnya menyatakan bahwa ketentuan itu telah mansukh dengan ayat
mengenai harta warisan (mirats), jika mereka bermaksud lebih dari sekedar
tinggal di rumah mantan suaminya selama empat bulan sepuluh hari, maka
dapat diterima. T etapi jika yang mereka maksudkan adalah pemberian tempat
tinggal selama empat bulan sepuluh hari tidak wajib dalam harta pus�a, maka
inilah titik perbedaan yang terjadi di antara para imam. Keduanya adalah
p e ndapat Imam Syafi'i rahimahullahu. Pendapat mereka yang mewajibkan
p
p
memberi tem a t tinggal di rumah mantan suami adalah didasarkan a da
hadits yang diriwayatkan Imam Malik dalam kitab al-Muwattha', dari Sa'ad
bin Ishak bin Ka'ab bin Ajrah, dari bibinya, Zainab binti Ka'ab bin Ajrah,
S
p
'
bahwa Furai a h binti Malik bin Sinan, (saudara e rempuan Abu a 'id al
Khudri �), bercerita kepada (Zainab binti Ka'ab bin Ajrah) bahwa ia pemah
datang kepada Rasulullah � untuk menanyakan apakah ia boleh pulang
kembali ke keluarganya di Bani Khudrah, karena suaminya e rgi keluar
p
rumah mencari beberapa budaknya, hingga ketika ia menemukan mereka di
pinggir daerah Qadum, mereka membunuhnya. Furai'ah melanjutkan cerita
nya, kemudian aku meminta kepada Rasulullah � agar membolehkan aku
kembali kepada keluargaku di Bani Khudrah, kerena suamiku tidak mening
galkanku di rumah miliknya dan tidak pula meninggalkan nafkah. Setelah
itu, Nabi � menjawab: "Ya." Lalu aku pun pulang hingga ketika aku berada
di dalam kamar, Rasulullah � memanggilku atau menyuruh untuk memanggil
b
ku. Kemudian b e liau e rkata: "Bagaimana cerita yang engkau sampaikan
tadi?" Maka aku pun mengulangi kembali kisah yang telah kusampaikan itu
mengenai keadaan suamiku. Lalu beliau bersabda: "Tinggallah di tempat
tinggalmu hingga masa iddahmu selesai." Furai'ah melanjutkan ceritanya,
maka aku pun menjalani iddah di sana selama empat bulan sepuluh hari. Dan
ketika Utsman bin Affan mengirim utusan kepadaku untuk menanyakan hal
itu kepadaku, maka aku pun memberitahukan kepadanya dan Utsman pun
mengikutinya dan memberikan keputusan (yang sama) dengannya.
Demikian hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an
Nasa'i, dari Malik. An-Nasa'i dan Ibnu Majah juga meriwayatkan hadits
tersebut dari Sa' ad bin Ishak. Menurut at-Tirmidzi hadits tersebut hasan shahih.
"" ai
0 ,,
... �... 0 ""
0
Firman Allah Ta'ala berikutnya, � �� Jl9 lk- 0 J;._:� t G .. .::.A .a h .:.U ..J �
''Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya)
mut 'ah menu rut yang ma 'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang ber
takwa. A " bdurrahman bin Zaid bin Aslam menceritakan, ketika turun firman
Allah Ta'ala, � I � � 0 J;.J� �G � 'Pemberian menurut yangpatut.
�
Y a ng demikian itu merupakan ke{entuan b a g i orang-orang yang berbuat kebajikan."
(QS. Al-Baqarah: 236) Ada seseorang yang mengatakan: "Jika aku menghendaki
untuk berbuat kebajikan , maka aku akan mengerjakan, dan jika aku meng
hendaki, aku tidak akan mengerjakannya." Lalu turunlah ayat ini:
l
494 Tafsir b nu Katsir Juz 2

