Page 147 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 147
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 137
dalam pertempuran. Kini keduanya menjalin persahabatan dengan orang
Portugis yang menguasai sebagian besar perdagangannya. Untuk itu
pada 1514 mereka mengirimkan seorang utusan ke Goa. D’Albuquerque
memanfaatkannya untuk mengajukan tuntutan tinggi kepada keduanya, akan
tetapi pada keduanya perundingan tidak dapat dilangsungkan. Sementara
itu perdagangan kuda di Goa semakin hari semakin meningkat, seperti yang
disampaikan oleh Florentijn Andrea Corsali yang mengunjungi kota ini pada
1515.
Dengan tenang d’Albuquerque dapat menyampaikan keberatan yang
dimiliki oleh raja Manuel terhadap pendudukan Goa kepada para kaptennya.
Ia juga menguraikan kepada mereka keuntungan yang diperoleh dari
tindakannya, seperti yang sebelumnya disebutkan dan ia menyampaikan
jawaban itu kepada raja. Ia juga mengungkapkan kepuasannya atas persetujuan
yang diperoleh. Manuel dalam surat terakhirnya kepada laksamana itu masih
mendesak agar perjalanan ke Laut Merah bisa segera dilaksanakan. Untuk
tujuan itu d’Albuquerque kini menyiapkan suatu armada yang akan berlayar
dan mengadakan rapat untuk mengetahui pendapat para perwiranya tentang
rencana ini. Kebanyakan di antara mereka setuju. Armada yang terdiri atas
21 kapal dan mengangkut 1700 orang serdadu Portugis dan 800 orang
Kanare dan Malabar bertolak pada 17 Februari 1513 dan langsung berlayar
ke Tanjung Guardafui. Keheningan angin memaksa mereka singgah di pulau
Sokotra. Benteng di Soko atas perintah raja pada tahun sebelumnya telah
dibongkar. Lima orang Arab dari Kesjin menduduki tempat ini tetapi mereka
kembali pergi dengan kedatangan orang Portugis. Di sekitar pulau ini sebuah
kapal Tsjaul ditangkap yang berlayar ke laut Merah. Nahkoda yang berada di
atasnya ditekan oleh d’Albuquerque karena di seluruh armada itu tampaknya
tidak ditemukan orang yang benar-benar mengenal perairan tempat mereka
berlayar. Segera setelah angin menguntungkan, armada itu meneruskan
pelayaran ke Aden.
Aden adalah kota yang mengalami pertumbuhan pesat karena para
pedagang Arab dari Jeddah dan kota-kota dagang lain di Laut Merah takut
kepada orang Portugis, jarang berlayar ke India dan membeli barang-barang