Page 143 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 143
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 133
yang tidak dapat melewati jembatan itu lagi, berteriak minta tolong kepada
d’Albuquerque dan dalam waktu beberapa hari seluruh kota itu dikosongkan
dari pasukan Sultan, kemudian diduduki oleh orang Portugis. Mereka
menemukan begitu banyak senjata, berjumlah kira-kira 2000 pucuk meriam.
Menurut kesaksian orang Portugis, orang Jawa pandai menggunakan senjata
itu.
Alaudin dengan sisa pasukan Melayu berangkat ke muara sungai Muar
yang tidak jauh dari Malaka untuk bertahan. Ketika d’Albuquerque mendengar
hal ini, dia mengirimkan pasukan untuk mengusirnya dan menghancurkan
pertahanannya. Sultan Mahmud sendiri berangkat meminta bantuan kepada
sekutunya di Pahang. Perlahan-lahan sejumlah besar orang Melayu kembali
dan perdagangan hidup lagi. Para bekas pegawai dan budak Sultan yang
ditampung di lingkungan sekitarnya kembali bekerja untuk membangun
benteng, dan masjid serta kompleks kuburan Sultan yang terletak di lereng
gunung. Mereka harus menyediakan bahan baku. Orang Portugis di sini
juga tidak tinggal diam. Setiap orang ditugaskan untuk menjadi tukang batu,
pemecah batu atau pemikul.
Oleh d’Albuquerque diangkat seorang konsul atau syahbandar baik atas
pedagang Hindu maupun pedagang Islam. Jabatan untuk syahbandar Islam dia
serahkan kepada Ute Timuta Raja, seseorang yang berpengaruh dan terhormat
serta menjadi sahabatnya. Akan tetapi raja tersinggung dengan pengangkatan
ini karena para pedagang Hindu diuntungkan oleh orang Portugis yang
sebelumnya berunding dengan Sultan Mahmud dan putranya Allaudin. Bukti
pengkhianatan diserahkan kepada d’Albuquerque dan tindakannya yang
kejam diberikan kepada para pedagang. Laksamana itu ragu-ragu untuk
mengambil langkah lebih lanjut. Orang Jawa memiliki banyak pengikut dan
sebagian besar orang Portugis menderita sakit sebagai akibat dari cuaca yang
tidak bersahabat dan gizi makanan yang buruk. Akhirnya melalui suatu tipuan
d’Albuquerque mencoba menaklukkan raja dan menjatuhi hukuman karena
perilakunya. Para pengikutnya masih menimbulkan kesulitan bagi orang
Portugis.