Page 138 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 138
128 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
bernama Mahmud dikenal karena ketamakannya. Dia adalah seseorang yang
sudah uzur dan dan menyerahkan pemerintahan di Malaka kepada bendahara
(menteri pertama), seorang Islam yang taat.
Pada September 1509 untuk pertama kalinya armada kecil Portugis muncul
di Malaka. Diogo Lopez de Sequera pada bulan April 1508 telah meninggalkan
Lisabon untuk menyelidiki seberapa jauh kebenaran berita bahwa di pantai
135
barat Saint Lourenço (Madagaskar) ditemukan banyak kekayaan. Ia
berangkat menuju ke Malaka. Rempah dan logam mulia tidak ditemukan di
Madagaskar. Dari sini mereka berangkat ke Cochin, ketika saat itu Francisco
d’Almeida memegang tampuk pemerintahan. Armadanya diperkuat dengan
kapal kelima yang di atasnya terdapat pasukan di bawah Frascisco Serrao dan
Francisco de Magelhaes. Jadi dengan lima kapal ini Lopez berangkat. Pertama
ia singgah di Ceylon. Setelah melihat kepulauan Nikobar, ia menyusuri ujung
utara Sumatera dan mengunjungi dua kerajaan kecil di pantai utara pulau
itu di mana dia disambut dengan baik, yakni Pasai (ada yang menyebutnya
sebagai Pace atau Pacem) yang brkembang pesat sebelum ada Malaka dan
Pedir. Kedu pelabuhan itu sangat ramai, karena berfungsi sebagai pelabuhan
ekspor lada Sumatera. Tanpa singgah di sini untuk mengambil muatan, Lopez
berlayar ke Malaka. 136
Lopez mendapat sambutan baik di Malaka. Pertama-tama yang dia
kunjungi adalah orang Cina, yang dengan junk-junknya berlabuh di pelabuhan
itu dan segera menjalin hubungan persahabatan dengan orang Portugis karena
mereka bisa memiliki lebih banyak kesamaan adat dibandingkan bangsa Timur
137
lainnya, dan tidak ada keberatan untuk makan bersama dari satu pinggan. .
Mereka juga memperingatkan agar berhati-hati dengan orang Melayu karena
mereka tidak dapat dipercaya. Pada mulanya Lopez tidak mengeluh. Sultan
menyambut mereka dengan ramah, membuat kesepakatan dengan mereka
135 Berita tentang temuan ini disampaikan oleh Tristao da Cunha, yang dibawa oleh Antonio da Saldanha ke
Lisabon pada bulan Agustus 1507. Menurut de Baros, Lopez menemukan bahwa berita itu berasal dari
sebuah junk Jawa dengan muatan cengkeh yang berlayar ke Madagaskar. PA. Tiele. “De Europeers in den
Maleischen Archipel. Eerste Deel. 1509-1529, dalam BKI, tahun 1876, vol. XXIV, hlm. 335.
136 PA. Tiele. “De Portugueezen...”, hlm. 338
137 D’Albuquerque kemudian mengisahkan ada lebih banyak kesamaan tradisi mereka diwilayah ini. Orang-
orang Cina itu mengisahkan banyak keajaiban negerinya kepada orang Portugis. Sebelumnya orang Cina
menduga bahwa mereka adalah orang Jerman.