Page 14 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 14

Pendahuluan         1





                                   PENDAHULUAN














               Dua hari setelah Proklamasi 17 Angustus 1945 diadakan sidang PPKI
               (Panitia  Persiapan  Kemerdekaan  Indonesia)  secara  berturut-turut.
               Pada  sidang  hari  pertama,  18  Agustus,  diawali  dengan  ketegangan
               menjelang pembukaan. Kelompok pemuda menghendaki agar nama
               PPKI  sebaiknya  tidak  digunakan  karena  istitusi  PPKI  dianggap
               sebagai  bentukan  Jepang  yang  sesungguhnya  tidak  dibutuhkan  lagi
               sejak  Indonesia  merdeka.  Oleh  sebab  itu  setelah  merdeka,  bayang-
               bayang  Jepang  harus  dihapus.  Kelompok  pemuda  yang  terdiri  atas
               Chairul  Soleh,  Wikana,  Sukarni,  juga  mendesak  agar  PPKI  diganti
               menjadi KNI atau Komite Nasional Indonesia.
                      Walau  demikaian  Bung  Karno  dan  Bung  Hatta  tidak
               menghiraukan  usulan  itu  dan  terus  melakukan  sidang  tanpa
               perubahan  istilah  PPKI  menjadi  KNI.  Sidang  hari  pertama  itu
               mengesahkan  Pembukaan  Undang-Undang  Dasar  negara,  dan
               mengangkat  Ir.  Sukarno  sebagai  Presiden  Republik  Indonesia,  dan
               Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.
                      Pada  sidang  kedua  PPKI  esok  harinya,  suasana  sedikit
               terganggu  karena  sebelum  sidang  berlangsung  Jenderal  Yamamoto
               menyampaikan  sikap  resmi  Pemerintah  Jepang  bahwa  kehadiran
               tentara  Jepang  di  Indonesia  saat  itu  hanyalah  berstatus  selaku
               penjaga  status  quo,  dan  tidak  lagi  memberi  bantuan  terhadap
               pemenuhan  janji  kemerdekaan  Indonesia.  Atas  sikap  itu  kedua
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19