Page 17 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 17

4          Gubernur Pertama di Indonesia



            diasingkan  ke  Papua.  Ratulangi  adalah  seorang  pejabat  Republik
            Indonesia  yang  pertama  diasingkan  justru  bukan  pada  era
            penjajahan  oleh  pihak  yang  sesungguhnya  secara  de  jure  tidak
            berhak lagi atas Republik Indonesia.
                    Peristiwa  itu  memperlihatkan  bahwa  ada  perbedaan  yang
            sangat  besar  antara  Indonesia  bagian  barat  dan  Indonesia  bagian
            timur  dalam  hal  penanganan  negara  pasca-Proklamasi.  Perbedaan
            yang  terjadi  khususnya  setelah  Persetujuan  Linggarjati  (1947),
            terutama  antara  Sumatera,  Jawa  dan  Madura  dengan  Kalimantan,
            Bali atau Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku dan Papua, yang justru dalam
            perjanjian Linggarjati merupakan “wilayah kedaulatan” Belanda. Hal
            itulah yang menyulitkan posisi gubernur-gubernur di timur atau di
            luar Jawa dan wilayah barat.
                    Bisa dibayangkan betapa gubernur dan tokoh-tokoh Republik
            di  luar  Jawa,  Sumatera  dan  Madura,  ditinggalkan  dan  bahkan
            diabaikan oleh negara Republik yang berdiri di Jawa, Sumatera dan
            Madura.  Keadaan itu tidak dapat dihindari dan merupakan realitas
            bahwa masih terdapat bermacam kelompok pro-Belanda yang masih
            memiliki kekuatan cukup besar dan memiliki agenda mengembalikan
            kekuasaan  Belanda  di  Indonesia  setelah  kekalahan  Jepang  dalam
            perang  dunia.  Kekuatan  anti-Republik  itulah  yang  menjadi  musuh
            utama  yang  sangat  berbahaya  karena  mereka  umumnya  adalah
            bangsa sendiri. Salah satu perjuangan berat dalam mempertahankan
            kemerdekaan di luar Jawa, Sumatera dan Madura, adalah perjuangan
            melawan bangsa sendiri.
                    Dinamika  perjuangan  delapan  gubernur  pertama  Indonesia
            tersebut sesungguhnya adalah potret perjuangan yang sangat berat
            dalam  mewujudkan  apa  yang  kita  kenal  sebagai  Indonesia  dewasa
            ini.



                                                               Mukhlis PaEni
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22