Page 20 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 20

Teuku Mohammad Hasan         7



                         TEUKU MOHAMMAD HASAN


                GUBERNUR PERTAMA DAN TERAKHIR SUMATERA



                                        RAISA KAMILA



               Umumnya, sangat sedikit orang di Aceh atau Medan yang mengetahui
               peran dan asal-usul Mr. Teuku Mohammad Hasan, gubernur pertama
               sekaligus terakhir Sumatera. Beberapa orang bahkan berpikir bahwa
               gelar  ‘Mr’  merujuk  pada  status  kewarganegaraan  atau  gelar  yang
               diberikan oleh pihak asing. Sedikit yang tahu bahwa Sumatera pada
               suatu  masa  pernah  dipimpin  secara  terpusat  dari  Medan  oleh
               seorang  putra  Aceh  yang  memperoleh  pendidikan  tinggi  di  Negeri
               Belanda hingga mendapat gelar Meester in Rechten yang tersemat di
               depan namanya.
                      Jejak  langkah  Muhammad  Hasan  bisa  ditelusuri  mulai  dari
               Desa  Peukan  Set,  yang  pada  saat  itu  merupakan  bagian  dari
               landschap  Pineung  di  afdeeling  Pidie,  Aceh.  Ia  lahir  di  sana  pada
               1906.  Ayahnya,  Teuku  Bintara  Pineung  Ibrahim,  adalah  uleebalang
               atau  penguasa  lokal  wilayah  Pineung,  Pidie.  Ibunya,  Cut  Manyak,
               adalah  putri  dari  uleebalang  di  wilayah  Keumangan,  Pidie,  dan
               merupakan  keturunan  Hadrami  dari  Yaman.  Sebagian  besar  masa
               kecil Hasan dihabiskan di kampungnya, Lampoh Saka, Sigli.
                      Statusnya  sebagai  anak  uleebalang  membuat  Hasan
               memperoleh kesempatan yang berbeda dari anak-anak Aceh lainnya.
               Hasan  menjalani  pendidikan  secara  formal  sekaligus  informal.  Di
               pagi hari, ia mengikuti pendidikan di sekolah rakyat (volkschool) di
               Lampoh  Saka.  Sementara  di  malam  hari,  ia  mengikuti  pendidikan
               agama  yang  diadakan  di  balai  pengajian  milik  Teungku  Alibasyah,
               wakil  kadhi  (hakim  agama)  di  landschap  Pineung.  Hasan  hanya
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25