Page 16 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 16
Pendahuluan 3
pertimbangan sangat penting sebagai persyaratan utama untuk
menduduki jabatannya. Lebih jauh, pertimbangan kualitas itu juga
tampak berlaku dalam rekrutmen aparatur negara yang lebih tinggi
yaitu Menteri. Para menteri yang duduk dalam kabinet pertama
Republik adalah mereka yang pernah malang-melintang dalam
pelbagai aktivitas dan jabatan pada masa sebelumnya.
Delapan Gubernur yang baru diangkat tersebut adalah tokoh-
tokoh pergerakan yang mewakili daerah masing-masing. Mereka
adalah pelaku sejarah dan sekaligus saksi sejarah yang “autentik”
karena mereka datang secara khusus ke Jakarta untuk mengikuti
sidang PPKI dan secara langsung mengikuti upacara Proklamasi di
Pengangsaan Timur pada 17 Agustus 1945.
Kedelapan gubernur bukanlah orang baru dalam politik
pergerakan dan secara pribadi memiliki hubungan yang erat dengan
kedua tokoh nasional Sukarno dan Hatta. Oleh karena itu penunjukan
para gubernur untuk itu bukanlah sebuah kebetulan melainkan
sudah melalui perjalanan sejarah pergerakan itu sendiri. Bisa
dibayangkan bahwa kehadirannya di daerah masing-masing akan
berhadapan dengan perjuangan yang berat dan penuh risiko.
Bagaimana mereka harus menata sebuah birokrasi yang berganti 180
derajat, dengan aparatur yang harus berganti baju dan bagaimana
membiayainya. Keadaan yang dihadapi para gubernur baru ini,
sesungguhnya adalah gambaran yang serupa yang berjadi juga di
tingkat pusat.
Selain itu, mereka juga masih berhadapan dengan kelompok-
kelompok yang anti- Republik, terutama kekuatan asing—Belanda
dan Jepang—yang masih bercokol pada awal Proklamasi Indonesia.
Gubernur Ratulangi, misalnya, yang baru tiba di Makassar untuk
menjalankan tugasnya selaku Gubernur Sulawesi, dengan mudah
ditangkap Belanda. Di Makassar ia pun tinggal di sebuah hotel yang
konon disewanya secara pribadi. Selama enam bulan bertugas di
Makassar, Gubernur Ratulangi hanya sempat menanamkan dasar-
dasar birokrasi sebagai modal awal pemerintahan di Provinsi
Sulawesi. Tidak ada satu pun perlawanan yang dilakukan oleh pihak
Republik ketika ia ditangkap begitu saja oleh penguasa Belanda dan