Page 154 - 02 BUKU BAHAN MATERI FILM SEJARAH 270118
P. 154

BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA






                   Serangan dilanjutkan pada 17 Desember 1945 dipimpin oleh letkol Soegijono dan
                   Lettu Moechlis. Tindakan-tindakan mereka antara lain, memindahkan Sardjio
                   ke Yogyakarta dan mengadili pelaku yang bersalah melalui Pengadilan Negeri

                   Pekalongan (Kutil pada 12 Oktober 1946 dihukum mati).
                   4.2 Sinopsis dan Story Argument


                   a. Sinopsis

                         Ini kisah Nyumin, seorang anak kecil buta huruf yang menunggu
                   kepulangan ayahnya, yang pergi akibat romusha. Dulu, ayahnya pernah
                   berjanji akan segera pulang, begitu Indonesia merdeka. Janji itu yang selalu
                   Nyumin ingat.

                         Kabar kemerdekaan itu pun datang dari orang-orang pasar, saat
                   Nyumin menjajakan makanan bersama ibunya.Begitu senang hati Nyumin.
                   Bapaknya akan pulang. Ia bersiap menyambut kepulangan sang ayah.
                   Namun bapak tak kunjung datang.Nyumin lantas bertanya ke ibunya,

                   mengapa bapak belum pulang, padahal Indonesia sudah merdeka.Sang ibu
                   malah berkata, jangan ungkit soal kemerdekaan kalau tak mau ditangkap.
                   Nyumin berkesimpulan, tak semua orang tahu kalau Indonesia sudah
                   merdeka.Barangkali bapaknya pun belum.Makanya, bapak tidak pulang.

                   Nyumin  memutuskan  pergi  ke  stasiun,  barangkali  ia  bisa mencari  cara
                   untuk menyampaikan kabar itu pada bapak.
                         Stasiun adalah tempat asing bagi Nyumin. Di sana, ia bertemu
                   berbagai macam orang. Prajurit yang getir, mantan pekerja romusha yang

                   sudah hilang akal, dan beragam orang lainnya yang malah memberikan
                   informasi yang simpang siur.Beruntung, Nyumin bertemu dengan salah
                   satu kawan bapaknya.Ia memberitahu, mungkin bapak Nyumin akan tiba
                   bersama rombongan berikutnya, lusa.

                         Nyumin memutuskan menginap di stasiun, sampai bapak datang.
                   Namun dua hari berlalu, bapak tak juga datang. Nyumin yang mulai putus



                                                                                       153
   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159