Page 30 - Kelas XI_PPKn_KD 3.2
P. 30
Partai-partai politik tumbuh dan berkembang dengan cepat.
Tetapi fungsinya yang paling utama adalah ikut serta
memenangkan revolusi kemerdekaan dengan menanamkan
kesadaran untuk bernegara serta menanamkan semangat anti
penjajahan. Karena keadaan yang tidak mengizinkan, Pemilihan
Umum belum dapat dilaksanakan sekalipun hal itu telah menjadi
salah agenda politik utama.
Meskipun tidak banyak catatan sejarah yang menyangkut
perkembangan demokrasi pada periode ini, akan tetapi pada
periode tersebut telah diletakkan hal-hal mendasar bagi
perkembangan demokrasi di Indonesia untuk masa selanjutnya.
Pertama, pemberian hak-hak politik secara menyeluruh. Para
pembentuk negara, sudah sejak semula, mempunyai komitmen
yang sangat besar terhadap demokrasi, sehingga begitu kita
menyatakan kemerdekaan dari pemerintah kolonial Belanda,
semua warga negara yang sudah dianggap dewasa memiliki
hak politik yang sama, tanpa ada diskriminasi yang bersumber
dari ras, agama, suku dan kedaerahan. Kedua, presiden yang
secara konstitusional ada kemungkinan untuk menjadi seorang
diktator, dibatasi kekuasaanya ketika Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) dibentuk untuk menggantikan parlemen. Ketiga,
dengan maklumat Wakil Presiden, maka dimungkinkan
terbentuknya sejumlah partai politik yang kemudian menjadi
peletak dasar bagi sistem kepartaian di Indonesia untuk masa-
masa selanjutnya dalam sejarah kehidupan politik kita.
b. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode
1949-1959