Page 35 - Kelas XI_PPKn_KD 3.2
P. 35
mengganggu stabilitas pemerintahan yang berdampak pada
begitu mudahnya pemerintahan yang sedang berjalan
dijatuhkan atau diganti sebelum masa jabatannya selesai.
c. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia pada Periode
1959-1965
Kinerja Dewan Konstituante yang berlarut-larut membawa
Indonesia ke dalam persoalan politik yang sangat pelik. Negara
dilingkupi oleh kondisi yang serba tidak pasti, karena landasan
konstitusional tidak mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
karena hanya bersifat sementara. Selain itu juga, situasi seperti
ini memberi pengaruh yang besar terhadap situasi keamanan
nasional yang sudah membahayakan persatuan dan kesatuan
nasional.
Presiden Soekarno sebagai kepala negara melihat situasi ini
sangat membahayakan bila terus dibiarkan. Oleh karena itu
untuk mengeluarkan bangsa ini dari persoalan yang teramat
pelik ini, Presiden Soekano suatu dekrit pada tanggal 5 Juli
1959 yang selanjutnya dikenal dengan sebutan Dekrit Presiden
5 Juli 1945. dalam dekrit tersebut, presiden menyatakan
membubarkan Dewan Konstituante dan kembali kepada
Undang-Undang Dasar 1945. Dekrit Presiden tersebut
mengakhiri era demokrasi parlementer, yang kemudian
membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan politik
nasional. Era baru demokrasi dan pemerintahan Indonesia
mulai di masuki, yaitu suatu konsep demokrasi yang oleh
Presiden Soekarno disebut sebagai Demokrasi Terpimpin.