Page 39 - Kelas XI_PPKn_KD 3.2
P. 39
Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak
Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI.
Dari uraian di atas, kita bisa
menggambarkan bahwa pelaksanaan demokrasi
Pancasilamasih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat
politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi demokrasi
Pancasila sama dengan kediktatoran. Untuk lebih jelas, berikut
ini dipaparkan karkateristik demokrasi Pancasila ala Orde Baru
yang berdasarkan pada indikator demokrasi yang telah
dikemukakan sebelumnya.
1. Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak
pernah terjadi. Kecuali pada jajaran yang lebih rendah,
seperti: gubernur, bupati/walikota, camat dan kepala
desa. Kalaupun ada perubahan, selama pemerintahan
Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil presiden,
sementara pemerintahan secara esensial masih tetap
sama.
2. Rekruitmen politik bersifat tertutup. Rekruitmen politik
merupakan proses pengisian jabatan politik di dalam
penyelenggaraan pemerintah negara baik itu untuk
lembaga eksekutif (pemerintah pusat maupun daerah),
legislatif (MPR, DPR, dan DPRD) maupun lembaga
yudikatif (Mahkamah Agung). Dalam negara yang
menganut sistem pemerintahan yang demokratis, semua
warga negara yang mampu dan memenuhi syarat
mempunyai peluang yang sama untuk mengisi jabatan
politik tersebut. Akan tetapi, yang terjadi di Indonesia