Page 22 - Kelas X_Sejarah Indonesia_KD 3.2
P. 22
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak
percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet Wilopo.
Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden
pada tanggal 2 Juni 1953.
D. KABINET ALI SASTROAMIJOYO 1 (31 Juli 1953-12
Agustus 1955)
Setelah mundurnya Kabinet Wilopo, Presiden Soekarno segera
mengumumkan pembentukan kabinet baru dan menunjuk Sarmidi
Mangunsarkoro (PNI) dan Moh.Roem (Masyumi) sebagai
formatur kabinet pada tanggal 15 Juni 1953. Kedua formatur
gagal mencapai kesepakatan dan mereka mengembalikan mandat
kepada presiden pada tanggal 24 Juni 1953. Mukarto
Notowidagdo (PNI) sebagai formatur baru pun gagal. Pada
tanggal 18 Juli 1953, presiden menunjuk formatur baru yaitu
Mr.Wongsonegoro dari Partai Indonesia Raya (PIR). Akhirnya
pada tanggal 30 Juli 1953, terbentuklah kabinet baru yang
dinamakan Kabinet Ali I atau Kabinet Ali-Wongso. Kabinet ini
merupakan koalisi antara PNI dan NU. Sedangkan, Masyumi
menjadi partai oposisi.
Program – program Kabinet Ali Sastroamidjojo I, yaitu :
Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera
menyelenggarakan Pemilu.
Pembebasan Irian Barat secepatnya.
Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali
persetujuan KMB.
Penyelesaian Pertikaian politik
Hasil :