Page 23 - Kelas XII_Sejarah Indonesia_KD 3.3
P. 23
Berakhirnya kekuasaan kabinet:
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak
percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap kabinet
Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya
pada presiden pada tanggal 2 Juni 1953.
D. KABINET ALI SASTROAMIJOYO 1 (31 Juli 1953-12
Agustus 1955)
Setelah mundurnya Kabinet Wilopo, Presiden Soekarno
segera mengumumkan pembentukan kabinet baru dan
menunjuk Sarmidi Mangunsarkoro (PNI) dan Moh.Roem
(Masyumi) sebagai formatur kabinet pada tanggal 15 Juni
1953. Kedua formatur gagal mencapai kesepakatan dan
mereka mengembalikan mandat kepada presiden pada
tanggal 24 Juni 1953. Mukarto Notowidagdo (PNI) sebagai
formatur baru pun gagal. Pada tanggal 18 Juli 1953,
presiden menunjuk formatur baru yaitu Mr.Wongsonegoro
dari Partai Indonesia Raya (PIR). Akhirnya pada tanggal 30
Juli 1953, terbentuklah kabinet baru yang dinamakan
Kabinet Ali I atau Kabinet Ali-Wongso. Kabinet ini
merupakan koalisi antara PNI dan NU. Sedangkan,
Masyumi menjadi partai oposisi.
Program – program Kabinet Ali Sastroamidjojo I, yaitu :
Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta
segera menyelenggarakan Pemilu.
Pembebasan Irian Barat secepatnya.
Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan
kembali persetujuan KMB.
Penyelesaian Pertikaian politik