Page 27 - Kelas XII_Sejarah Indonesia_KD 3.3
P. 27

Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian

                                 Barat dengan pembubaran Uni Indonesia-Belanda.

                                 Pemberantasan  korupsi  dengan  menangkap  para
                                 pejabat tinggi yang dilakukan oleh polisi militer.

                                 Terbinanya  hubungan  baik  antara  Angkatan  Darat

                                 dengan Kabinet Burhanuddin.

                                 Menyelesaikan  masalah  peristiwa  27  Juni  1955
                                 dengan mengangkat Kolonel AH Nasution sebagai

                                 Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.



                      Berakhirnya kekuasaan kabinet :
                             Setelah  hasil  pemungutan  suara  diumumkan  dan

                      pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal 2 Maret

                      1956,  Kabinet  Burhanuddin  Harahap  mengundurkan  diri,
                      menyerahkan mandatnya kepada Presiden, untuk dibentuk

                      kabinet  baru  berdasarkan  hasil  pemilihan  umum.

                      Sebenarnya kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-

                      apa  selagi  tidak  ada  mosi  tidak  percaya  dari  parlemen.
                      Tetapi secara Etika politikdemokrasi parlementer, kabinet ini

                      dengan sukarela menyerahkan mandatnya, setelah berhasil

                      melaksanakan  Pemilu  baik  untuk  anggota  DPR  maupun

                      konstitusi



                      F.  Kabniet  Ali  Sastroamijoyo  II  (20  Maret  1956-4  Maret

                      1957)
                             Setelah        berakhirnya          masa        jabatan        Kabinet

                      Buharnuddin  Harahap,  Presiden  Soekarno  menerapkan

                      cara yang berbeda dalam menunjuk formatur untuk kabinet
                      selanjutnya.  Kali  ini,  Presiden  Soekarno  tidak  menunjuk

                      perseorangan  menjadi  formatur,  tetapi  menunjuk  partai
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32