Page 52 - Al Ashri edisi 44MP
P. 52
BERITA utama
kecil, sesungguhnya orang tua
tersebut sedang mengajarkan
Matematika Tanpa Angka.
Sebab dalam adab dan akhlak
ada aturan-aturan yang harus
dipatuhi dan ada penalaran
yang digunakan untuk
memahami aturan-aturan
tersebut sebelum dipraktekan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan penalaran anak
terasah untuk memahami
hal yang kongkrit dan tidak
kongkrit ketika belajar adab dan
akhlak. Ketika penalaran anak
terasah maka anak tersebut akan
mudah memahami pelajaran
matematikanya di sekolah
(Matematika dengan Angka),
karena Matematika akan lebih
mudah dipahami dengan
menggunakan penalaran. Jadi
adab dan akhlak harus terlebih
dalam berlalu lintas, ketika lampu merah menyala, dahulu diajarkan sebelum Matematika.
maka pengendara harus berhenti sementara pejalan
kaki terus berjalan menyeberang. Pada saat lampu Adab dan akhlak adalah leluhur ilmu pengetahuan
hijau menyala, pengendara harus berjalan sementara Matematika adalah ratu ilmu pengetahuan
pejalan kaki harus berhenti di pinggir jalan. Jika menurut Karl Freidrich Gauss. Tapi saya menyebut
jalanan macet, mobil tidak bergerak pada saat adab dan akhlak adalah leluhur ilmu pengetahuan.
lampu hijau, apa yang harus dilakukan ada pada Maka adab dan akhlak lebih tinggi derajatnya dari
saat itu? Tentulah penalaran harus digunakan untuk Matematika dan ilmu pengetahuan. Oleh karena
memutuskan apa yang harus dilakukan. itu adab dan akhlak adalah yang pertama dan
Melalui pemaknaan atas matematika yang saya utama yang harus dipelajari manusia. Hal ini sejalan
buat ini, ketika orang tua mengajarkan anak aturan dengan pendapat Syekh Hasan Al-Basri (dalam
berlalu lintas, maka secara filosofis orang tua sedang buku syarah Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi Al
mengajarkan Matematika yang saya sebut sebagai Bantani, Halaman 20) beliau mengatakan barang
Matematika Tanpa Angka. siapa tidak punya adab (tata krama) maka ia tidak
berilmu, dan barang siapa tidak punya kesabaran
Adab dan Akhlak adalah Matematika Tanpa Angka berarti ia tidak punya agama, dan barang siapa tidak
Para ahli pendidikan sepakat, orang yang punya wara’ berarti ia tidak mempunyai kedudukan
mempunyai kecerdasan spiritual dan kecerdasan dekat dengan Allah.
emosional akan lebih sukses dari pada orang yang Di lembaga saya, Klinik Pendidikan MIPA
hanya mempunyai kecerdasan intelektual semata. (KPM), saya sudah mengajar Matematika pada
Dan manusia akan jauh lebih sukses jika memiliki ribuan anak-anak. Sejak saya memahami konsep
kecerdasan spiritual, emosional dan kecerdasan Adab dan Akhlak adalah leluhur Ilmu pengetahuan,
intelektual secara bersamaan. sambil mengajarkan Matematika saya menanamkan
Adab dan akhlak merupakan wujud kecerdasan adab dan akhlak pada mereka. Bagi siswa muslim
spiritual dan emosional. Orang tua yang saya menganjurkan anak melaksanakan 7 sunnah
mengajarkan adab dan akhlak pada anaknya sejak seperti puasa senin-kamis, shalat tahajud, shalat
50 edisi 44isi 44
ed