Page 90 - Modul Bahasa Indonesia Kelas VIII EDIT TERBARU (1)
P. 90

  Jika membaca puisi karya orang lain, pilihlah judul puisi yang paling kamu sukai.
                  Baca satu persatu bait puisinya, pahami satu persatu kata yang ada di dalamnya. Ini adalah hal
                    yang terpenting sebelum membaca puisi. Puisi itu biasanya mengandung banyak makna konotasi,
                    jika kita tidak mengetahui arti denotasinya maka saat membaca di depan penonton terkesan asal-
                    asalan.
                  Resapi dan rasakan jalan puisinya. Sebelum membaca puisi, usahakan untuk membangun emosi
                    kamu agar bisa masuk ke jalan cerita puisinya. Posisikan dirimu pada tema puisi yang kamu pilih,
                    contohnya  jika  puisi  yang  kamu  pilih  menceritakan  tentang  perjuangan  ibu,  bayangkan  wajah  ibu
                    kamu yang penuh kasih maka emosi itu akan terbangun.
                  Diam sejenak sebelum membaca puisi.  Pada saat kamu telah berdiri di depan penonton, jangan
                    tergesa-gesa untuk memulai baca puisi. Tundukkan badan, tatap mata para penonton dengan berani,
                    tarik nafas dalam lalu mulailah membaca judul puisi.
                  Membaca dengan artikulasi dan jeda yang tepat. Hal yang satu ini sangat penting dalam membaca
                    puisi. Pengucapan dalam  puisi harus jelas agar  pendengar bisa mengerti  apa yang kita  ucapkan.
                    Begitu  pula  dengan  jeda  yang  kita  ambil,  jangan  memenggal  kalimat  secara  asal-asalan  karena
                    makna yang ditimbulkan bisa berubah.
                  Membaca  puisi  dengan  lantang  bukan  berarti  berteriak.  Selama  ini  banyak  yang  mengartikan
                    'lantang' dalam membaca puisi berarti berteriak padahal yang dimaksud lantang disini adalah tegas
                    dan tidak mendayu-dayu seperti saat kita membaca cerita biasa.
                  Tuangkan ekspresi yang alami. Membaca puisi berbeda dengan membaca berita. Membaca puisi
                    dibutuhkan  ekspresi  dan  gestur  tubuh,  namun  kadang  kala  pembaca  puisi  hanya  menggerakkan
                    tangan  kesana-kemari  tanpa  dasar.  Ekspresi  saat  membaca  puisi  dapat  terbentuk  secara  alami
                    apabila kita membaca puisi tersebut dengan perasaan, ini juga merupakan bagian terpenting dalam
                    membaca puisi.
                  Jangan  monoton.  Kejadian  ini  juga  sering  terjadi  saat  membaca  puisi.  Agar  tidak  terdengar
                    monoton,  pahamilah  isi  puisi  kemudian  berilah  tanda  jeda  yang  tepat  pada  teks  puisi,  setelah  itu
                    tindaskan kata-kata yang penting untuk disampaikan kepada pendengar saat membaca puisi.
                  Jangan  tergesa-gesa  untuk  mengakhiri  pertunjukan.   Saat  membaca  baris  terakhir  puisi,
                    usahakan  untuk  menggunakan  suara  yang  datar,  jangan  terdengar  mengakhiri  puisi,  biarkan
                    intonasinya menggantung sehingga rasa penasaran penonton tetap mengalir meski sebenarnya puisi
                    telah selesai kamu bacakan. Diamlah untuk beberapa detik, tataplah penonton seperti saat sebelum
                    membaca puisi, lalu tundukkan badan secara perlahan sebagai tanda penutupan.

             Agar kamu lebih siap lagi untuk membacakan puisimu secara lantang, ada tambahan beberapa tips untukmu.
             (a) Baca puisi berulang-ulang sebelum hari H.
             Kamu bisa membacanya berulang-ulang sampai kamu bisa merasakan pesan apa yang ingin disampaikan
             puisi tersebut. Kamu bisa mempraktikannya sesering yang kamu bisa. Baca berulang-ulang di berbagai
             tempat. Seperti di kelas, di kamar, atau bahkan di depan keluargamu yang sedang menonton televisi. Kamu
             akan membutuhkan penilaian mereka, terutama di bagian seuaramu yang perlu kamu keluarkan.

             (b) Siapkan diri untuk  presentasi yang sesungguhnya.
             Sebelum membacakan puisi di depan guru sastramu dan di depan semua teman di kelasmu, kamu bisa
             meminum segelas air putih untuk membasahi tenggorokanmu sejenak sebelum suaramu habis untuk
             membacakan puisi. Tarik nafas yang panjang dan lakukan berulang-ulang agar bisa mengurangi rasa
             gerogimu. Kamu juga bisa membacakannya sekali lagi di depan salah satu temanmu untuk menilaimu apakan
             kamu sudah siap. Jangan sampai kamu merusak harimu hanya karena gagal menyampaikan pesan yang ada



                                                            86
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95